Tak jarang harus melakukan pembunuhan terhadap tokoh penting musuh mereka.
Berbeda dengan pasukan elite lainnya, Spetsnaz berada di bawah Departemen Pertahanan dan KGB, badan intelejen Rusia.
Begitu pula dengan tugasnya, Spetsnaz lebih banyak melakukan operasi rahasia.
Misalnya, memainkan peran penting dalam pembunuhan Hafizullah Amin sewaktu istana kepresidenan diserang serta pendudukan bandara Kabul, Afganistan, Desember 1979.
Hafizullah Amin adalah presiden kedua Afganistan selama periode komunis Republik Demokratis Afganistan.
Proses terbentuknya pasukan khusus Rusia ini memang berbeda dengan pasukan khusus lainnya.
Pasukan ini berakar dari kemiliteran dan keamanan nasional. Pada bagian kemiliteran itu pun anggota Spetsnaz terbagi dari satuan intelejen dan tempur.
Jadi tidak heran jika kiprah Spetsnaz banyak yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri.
Misalnya, pada 1927, mereka menumpas gerakan muslim di Asia Tengah.
Tapi dengan menurunnya pemberontakan dalam negeri, sejak 1930-an, Spetsnaz mulai berkonsentrasi terhadap musuh-musuh Soviet di luar negeri.