Setibanya di rumah sakit Mito, kulit Ouchi menjadi merah dan bengkak, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda lain dari kondisinya.
Kemudian dokter mulai menguji kromosomnya. Mereka "pecah seperti kaca".
Tanpa kromosom, selnya tidak bisa beregenerasi dan tubuhnya tidak bisa sembuh. Jumlah sel darah putihnya nyaris nol.
Diperkirakan jumlah radiasi yang dialami tubuh Ouchi serupa dengan yang terjadi di episentrum bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Radiasi menghancurkan DNA dan sistem kekebalannya.
Pada hari ke 6, Ouchi ditempatkan di ruang steril di Rumah Sakit Universitas Tokyo.
Dia membutuhkan transplantasi sel perifer (ini belum pernah dilakukan sebelumnya).
Sehingga dia dapat mulai menghasilkan sel darah putih lagi. Kakak Ouchi juga menyumbangkan sel untuk transplantasi.
Setelah satu minggu di rumah sakit, dia mulai menunjukkan gejala penyakit radiasi.