Intisari-Online.com - Munculnya senjata hipersonik telah memaksa negara-negara untuk mencari tindakan pencegahan.
Jepang dilaporkan telah mengembangkan "railguns" dalam menghadapi ancaman senjata hipersonik.
Jepang bukan satu-satunya negara yang mengembangkan railgun tersebut.
Railgun adalah senjata elektromagnetik yang mampu menembakkan proyektil dengan kecepatan Mach 7 — tujuh kali kecepatan suara — dan dikatakan mampu menghancurkan kapal, rudal, dan pesawat.
Namun di sisi lain, proyektil yang bergerak cepat dan arus listrik tegangan tinggi dapat menghasilkan keausan permanen pada rel atau dinding bagian dalam, yang dapat menurunkan umur dan akurasi senjata.
Sekarang, China tampaknya telah menemukan jawaban atas beberapa masalah yang mengganggu railgun, melansir The EurAsian Times, Minggu (13/2/2022).
Wang Xiaohe, seorang peneliti di China Huayin Ordnance Test Center di provinsi barat laut Shaanxi, mengklaim bahwa para peneliti negara itu telah menemukan beberapa solusi yang layak dalam beberapa tahun terakhir, lapor SCMP.
Program railgun China harus melalui sejumlah proses sertifikasi sebelum dapat digunakan dalam pertempuran di masa depan.
Wang dan rekan-rekannya menekankan bahwa volume dan intensitas tes ini akan jauh melebihi tes sebelumnya.
Dia menyatakan bahwa sejumlah besar tembakan harus ditembakkan "nonstop pada tingkat energi tertinggi" untuk mengungkap dan mengatasi masalah.