Find Us On Social Media :

Gantungkan Kekuatan Militer Pada Pertahanan Hipersonik, Rudal Andalan Amerika Serikat Ini Malah Justru Kalah Telak Melawan Senjata Rusia dan China

By May N, Kamis, 10 Februari 2022 | 09:19 WIB

Rudal hipersonik SM-6 besutan Amerika Serikat yang malah disangsikan kemampuannya oleh sekutu AS

Namun, SM-6 Dual secara berhasil diuji pada 2015 dan 2017, mengindikasikan sebuah catatan campuran melawan ancaman rudal balistik konvensional.

Dengan rudal balistik terbang di kecepatan hipersonik selama fase pengisian ulang, rudal terbang dengan kecepatan balistik yang bisa diprediksi, membuatnya mungkin untuk dihitung titik lengahnya.

Namun, menyerang sebuah target manuver hipersonik akan jauh lebih sulit.

Saat ini, kemampuan pertahanan rudal AS menghadapi ketegangan politik, teknik dan biaya yang signifikan, yang bisa membatasi efektivitas melawan ancaman hipersonik.

Sensitifitas politik untuk peluncuran sistem pertahanan rudal di negara-negara sekutu AS dapat meninggalkan blind spot yang membuka kerentanan lebih besar.

Negara-negara itu mungkin khawatir menjadi target serangan.

Baca Juga: Ancaman Senjata Hipersonik China Makin Meningkat, AS Buru-buru Kembangkan Rudal SM-6, Jadi Satu-satunya yang Mampu Hadapi Senjata Hipersonik

Baca Juga: Mampu Luluh Lantakkan Ukraina Tanpa Perlu Pusingkan Serangan Balasan, Inilah Kinzhal, Rudal Hipersonik Rusia dengan Jenis Lintasan yang Tak Sanggup Dibendung NATO

Hal ini terlihat dalam protes yang terjadi di Korea Selatan atas peluncuran sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), yang telah berlangsung sejak 2017.

Terbatasnya radar rudal pertahanan secara geogradis artinya tidak semua wilayah kritis dapat dilindungi melawan serangan itu.

Hal ini tercatat dalam fakta bahwa perisai rudal NATO tidak bisa melindungi Bulgaria, Yunani, Romania, dan Turki, dari serangan rudal datang dari Iran dengan sistem intersepsi tengah jalan di Polandia, membuat diperlukannya perkembangan kemampuan intersepsi tahap terminal.

Harga mahal rudal SM-6 Dual, diperkirakan sekitar 5 juta USD per rondenya, akan membuatnya sangat mahal untuk mengirimkan senjata yang secara potensial cukup untuk mengalahkan serangan jenuh rudal hipersonik, yang bisa dipersenjatai dengan pengecoh dan penghadang lain untuk memperdaya rudal pertahanan.