Find Us On Social Media :

Kongkalikong dengan Permaisuri untuk Kudeta Pemerintahan, Inilah Cixi, Sosok Selir Kontroversial dari China yang Menempatkan Dirinya Seperti Dewa

By Khaerunisa, Rabu, 9 Februari 2022 | 18:00 WIB

Cixi, selir Kaisar Xianfeng.

Para pemaisuri janda itu memerintah sampai kaisar cilik menjadi dewasa.

Untuk menandai peristiwa tersebut, wanita-wanita tersebut mengubah nama mereka.

Zhen mengubah namanya menjadi Ci'an yang berarti ramah dan tentram. Sementara, Yi mengganti namanya menjadi Cixi, yang berarti ramah dan gembira.

Bukan hanya ketika putranya menjadi kaisar, Cixi pun menjadi penguasa 'di balik layar' ketika keponakannya, kaisar Guangxu menduduki takhta.

Baca Juga: Baru Saja Ketahuan Curi Uang Kripto untuk Senjata Nuklir, Korea Utara Sudah Sombongkan Diri Sebut Bisa Guncang Dunia dan Hantam AS dengan Nuklir

Baca Juga: Hidup Abadi Jadi Ambisi Terbesar Para Kaisar China, Pencarian Eliksir Kehidupan Agar Hidup Selamanya Dilakukan Para Kaisar China Ini, Sampai Salah Satunya Keracunan Merkuri dan Tewas Mengenaskan

Kaisar Tongzhi yang memerintah dalam bayang-bayang ibunya wafat pada 1875 tanpa meninggalkan ahli waris, jadi Cixi harus memilih pengganti yang tepat.

Menurut adat Manchu, kaisar baru seharusnya berasal dari generasi berikutnya setelah Tongzhi. Tapi tidak ada anak laki-laki.

Cixi pun memilih putra dari adiknya, Zaitian, yang selanjutnya menjadi Kaisar Guangxu.

Sementara Cixi terus berkuasa, Permaisuri Zhen atau Ci'an telah lebih dulu meninggal pada April 1881, di usian 44 tahun.

Mengutip scmp.com, Cixi terkenal karena gaya hidupnya yang mewah dan kepemimpinannya yang otokratis.

Tanpa mempedulikan dirinya sendiri dengan kesulitan yang dihadapi masyarakat umum, dia selalu digambarkan sebagai kejam dan menindas, dan harus disalahkan atas akhir dinasti.