Find Us On Social Media :

‘Dia Bukan Wanita Biasa', Inilah Kisah Putri Pingyang dari Tiongkok Kuno, Lahir Sebagai Wanita Biasa, Pimpin Pasukan yang Terdiri dari Perampok Lokal dan Anak Buahnya di Bawah Panji ‘Tentara Wanita’

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 9 Februari 2022 | 13:40 WIB

Putri Pingyang, lahir dari wanita biasa, pimpin pasukan di bawah panji 'Tentara Wanita'

Dari Hu, Pingyang menyaksikan pasukan ayah, suami, dan saudara laki-lakinya bertarung mati-matian dengan pasukan kaisar.

Mereka berjuang keras dan berani, tetapi mereka kalah dalam jumlah.

Baca Juga: Kalahkan Prajurit Wanita dari Ratu yang Kuat Perkasa Bak Raksasa, Inilah Kisah Airlangga Dirikan Kerajaan Kahuripan Lanjutan Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur, Berakhir Bukan Karena Musuh, Tapi Ini!

 Baca Juga: Kalau Samurai Sebutan untuk Pria, Inilah Onna-Bugeisha, Prajurit Wanita Jepang, yang Tidak Hanya Bertarung dengan Tangan Kosong dan Senjata Unik, Juga Dilatih Sains, Sastra, dan Matematika

Pingyang bukan tipe wanita yang duduk-duduk dan menunggu, sementara dia melihat keluarganya hancur, maka dia mengambil tindakan.

Pergilah dia ke keluarga yang baru saja diselamatkannya dari kelaparan, dia mulai merekrut pasukannya sendiri.

Dia bahkan meyakinkan seorang perampok dan anak buahnya untuk bergabung dalam pasukannya.

Dengan 1.000 orang ini, Pingyang meyakinkan sekutu kekaisaran untuk pergi.

Ini adalah pencapaian luar biasa bagi seorang wanita yang belum berusia dua puluh tahun di Tiongkok kuno.

Wanita tidak memerintahkan tentara, dan tentu saja tidak memberikan perintah kepada pria, namun dia mampu memimpin dan melatih pasukan yang layak tempur, melansir historynaked.

Dalam beberapa bulan, Pingyang mampu mengumpulkan lebih dari 70.000 tentara dan berbaris untuk merebut ibu kota Hu di bawah panji ‘Tentara Wanita’.

Dalam gerakan yang jenius, Pingyang memutuskan tidak boleh ada penjarahan, pemerkosaan, dan perampokan di tanah taklukan.