Find Us On Social Media :

Omicron Makin Merajalela di Indonesia, Rupanya Indonesia Kini Jadi Sorotan Dunia Karena Situasinya, Media Asing Ini Sampai Mempertanyakan Kemanjuran Vaksin Sinovac

By Mentari DP, Selasa, 8 Februari 2022 | 16:30 WIB

Kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Per Jumat (4/2/2022), kasus virus corona di Indonesia bertambah 32.211 kasus baru.

Tingginya kasus virus corona di Indonesia membuat Indonesia menjadi sorotan media asing.

Ini karena tingkat positif untuk individu yang dites mencapai 10,29%.

Data itu jelas membuat Indonesia melampaui ambang batas 5% yang ditetapkan WHO.

Padahal itu adalah data untuk mengidentifikasi negara-negara yang telah kehilangan kendali atas virus Covid-19.

Namun bukan soal melonjaknya kasus Covid-19, tapi Al Jazeera, menyoroti efektivitas vaksin Sinovac.

Diketahui Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan vaksin Sinovac.

Masalahnya hanya 45,9% dari 208 juta populasi Indonesia yang telah divaksin.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Ketakutan, Hanya Dalam 1 Hari Kasus Covid-19 Tembus 27.197, Peneliti China Bongkar Alasan Omicron Berkali-kali Lipat Lebih Menular, Ditularkan dari Hewan Ini

Baca Juga: Tembus 10.185 Kasus Hanya dalam 24 Jam, Menkes dan Presiden Jokowi Beri Peringatan Keras, 'Indonesia Bisa Hadapi 150.000 Kasus Covid-19 per Hari'

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, 79% di antaranya divaksin dengan vaksin Sinovac.

Ada beberapa poin yang disoroti Al Jazeera.

Pertama soal penelitian di University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong.

Penelitian itu menemukan bahwa dua dosis Sinovac tidak menghasilkan antibodi yang cukup untuk melawan Omicron.

“Secara keseluruhan, penelitian kami menunjukkan bahwa Omicron mungkin lebih mungkin lolos dari perlindungan kekebalan yang diinduksi vaksin, dibandingkan dengan prototipe dan varian (vaksin) lain yang menjadi perhatian,” para penulis menyimpulkan. 

Ada juga studi lain yang dilakukan oleh oleh Universitas Yale dan Kementerian Kesehatan Republik Dominika.

Diterbitkan pada bulan lalu di jurnal Nature Medicine, studi menunjukkan tidak ada antibodi penetral di antara mereka yang menerima dua suntikan Sinovac.

Bukti lain China sendiri harus kembali melakukan lockdown karena lonjakan kasus virus corona.

Sebab China hampir 100% menggunakan vaksin Sinovac.

Baca Juga: 'Pede' Buka Kembali Pintu Internasional Bali dengan Dalih Bangkitkan Ekonomi, Menkes Sebut 5 Pasien Omicron Meninggal hingga Jumlah Kasus Omicron Bisa Kali Lipat di Atas Delta!

Baca Juga: Kini Bikin Satu Indonesia Ketar-ketir dengan Ancaman Gelombang Ketiga, Terkuak Selain Omicron, 'Anak dari Omicron' Juga Sudah Masuk Indonesia, Peneliti Ungkap Bahaya Mutasi Ini

Hal kedua yang Al Jazeera adalah kasus virus corona di Indonesia bisa menembus 300.000 hingga 500.000 di akhir bulan Februari.

Itu menurut laporan dari ahli epidemiologi Indonesia Dr Dicky Budiman.

“Kasus harian akan 10 kali lebih buruk dari gelombang kedua tetapi untuk rawat inap hanya setengahnya,” ujarnya.

“Angka kematian mungkin juga lebih rendah."

"Tetapi saya tidak dapat menjamin itu karena Sinovac kurang efektif melawan Omicron dibandingkan dengan vaksin messenger RNA.”

Terakhir, hal yang disorot adalah cangkupan jumlah vaksin di Indonesia.

Di mana cakupan vaksinasi di Indonesia terfokus hanya di Jawa dan Bali.

Jadi jangan heran bila kasus meningkat tajam di pulau-pulau lain.

Baca Juga: Berbulan-bulan Minim Kasus, Mendadak Kasus Covid-19 Tembus Lebih dari 1.000! Varian Omicron Merajalela dan Ditemukan di 7 Kota Ini, Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Baca Juga: Bukannya Menghindar, Ahli Sebut Infeksi Covid-19 Varian Omicron Justru Bisa Bikin Dunia Kembali Normal, Ini Alasannya