Find Us On Social Media :

Tak Henti-hentinya Bikin Panik Eropa, Rusia Mengutuk AS yang Kirim Ribuan Tentaranya ke Eropa, Sebut Itu Langkah yang 'Merusak'

By Tatik Ariyani, Kamis, 3 Februari 2022 | 15:45 WIB

Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Intisari-Online.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina makin meningkat di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina.

Untuk mengantisipasi terjadinya serangan, Amerika Serikat (AS) pun mengirimkan tentaranya.

Pada hari Rabu, AS mengatakan pihaknya mengirim 1.700 tentara dari Divisi Lintas Udara ke-82 ke Polandia.

Sementara unit markas yang terdiri dari sekitar 300 orang dari Korps Lintas Udara ke-18 akan dipindahkan ke Jerman dan satu unit lapis baja berkekuatan 1.000 sedang dipindahkan dari Jerman ke Rumania.

Langkah itu sebagai tanggapan atas pengerahan lebih dari sekitar 125.000 tentara Rusia dalam jarak serang dari perbatasan Ukraina, termasuk hampir setengah dari kelompok taktis dan unit pendukung batalion yang tersedia.

Melansir BBC, Kamis (3/2/2022), John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan langkah AS tersebu “dirancang untuk mencegah agresi dan meningkatkan kemampuan pertahanan kami di negara-negara sekutu garis depan. Kami memperkirakan mereka akan pindah dalam beberapa hari mendatang.”

Kirby menambahkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin, “terus menambah kekuatan, menggabungkan senjata, kemampuan ofensif, bahkan hanya dalam 24 jam terakhir ia terus menambahkan di Rusia barat dan Belarusia, dan di Mediterania dan Atlantik utara”.

"Dia tidak menunjukkan tanda-tanda tertarik atau bersedia untuk mengurangi ketegangan."

Baca Juga: Eropa Terancam Jadi Medan Perang, Joe Biden Tak Lagi Menahan Diri Untuk Melawan Rusia, Amerika Langsung Kirim Pasukan Besar-besaran, Semuanya di Tempatkan di Negara Ini

 Baca Juga: Rusia dan Ukraina di Ambang Perang, 4 Pesawat Militer Rusia Malah Terciduk Nyelonong di Wilayah Inggris, Langsung Bikin Seisi Eropa Menahan Napas!

Rusia mengutuk keputusan AS tersebut untuk mengirim pasukan tambahan ke Eropa untuk mendukung sekutu NATO-nya di tengah berlanjutnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.

Menanggapi keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mengerahkan pasukan tambahan ke Eropa minggu ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan itu adalah langkah yang "merusak" dan "tidak dapat dibenarkan".