Penulis
Intisari-Online.com – Ada banyak pedang yang terkenal, dan salah satu pedang paling terkenal dalam sejarah umat manusia adalah Durendal.
Durendal, pedang legedaris, milik Roland, juara ksatria Chrlemagne, pahlawan dari banyak legenda dan balada lagu Prancis.
Pedang misterius Charlemagne ‘Joyeuse’ berisi relik para santo.
Durendal yang tangguh ini juga memiliki harta seperti rambut Dionysius dari Paris (juga Denis dari Paris, seorang martir dan santo Kristen abad ke-3), gigi Santo Petrus, bagian dari pakaian Santa Perawan Maria, dan darah Santo Basil, yang tersembunyi di gagang pedang ajaib ini.
Peninggalan-peninggalan religi yang penting dan tidak diragukan ini meyakinkan para pengguna atau pemilik senjata akan nilai-nilai yang luar biasa dalam pertarungan, terutama karena tak terkalahkan.
Nama ‘Durendal’ berasal dari kata Prancis ‘durer’ (‘bertahan’), tetapi mungkin kombinasi dari ‘durant – dail’, yang dalam bahasa Inggris, berarti ‘sabit kuat’, dengan kualitas luar biasa termasuk kekuatan menahan tekanan dan resistensi.
Menariknya, ‘Durendal’ adalah nama perempuan, dan dalam feminitas itulah para ksatria mengacu pada senjatanya dalam balada.
Pedang Durendal terbuat dari paduan logam terbaik, yang membantu Roland menghadapi pasukan Muslim yang menyerang.
Pedang itu juga berkontribusi pada pencapaian luar biasa lainnya, moisalnya, dapat dengan mudah memotong batu-batu besar hanya dengan satu kali tebasan.
Menurut legenda abad ke-12 dari kota Prancis Rocamadour, Roland melemparkan pedang ke sisi tebing, dan replikasinya dapat ditemukan di sana, tertanam di permukaan tebing di sebelah cagar alam kota.
Ksatria Roland menerima senjata Durendal yang luar biasa dari Raja Charlemagne, raja Frank, dan Kaisar Kekaisaran Romawi Suci sendiri, ketika ksatria muda itu mengambil sumpah.
Pedang itu dikatakan milik Charlemagne muda dan akhirnya menjadi milik Roland.
Dari ‘Song of Roland’ yang terkenal membuat kita percaya bahwa Durendal yang legendaris itu pertama kali diberikan kepada Charlemagne oleh seorang malaikat, tetapi ada beberapa teori tentang asal usul pedang tersebut.
Seseorang berpendapat bahwa pedang itu pernah menjadi milik Hector dari Troya dan kemudian diberikan kepada Roland.
Hector adalah seorang pangeran Troya dan pejuang terbesar untuk Troy dalam Perang Troya, dalam mitologi Yunani dan Romawi.
Hector memimpin rakyatnya dan sekutu mereka dalam membela Troy, membunuh prajurit Yunani yang tak terhitung jumlahnya.
Namun, Hector akhirnya tewas dalam pertempuran tunggal oleh Achilles.
Tidak diragukan lagi, Hector memiliki senjata perkasa, tetapi Durendal tidak bisa menjadi milik pahlawan ini karena semua pedang pada zaman Hector terbuat dari perunggu.
Telah disepakati sejarawan bahwa Durendal diciptakan oleh Wayland the Smith, yang diakui sebagai pengrajin yang sangat terampil, sering disebutkan dalam roman heroik, tersebar luas di istana bangsawan Abad Pertengahan Tinggi dan Eropa Modern Awal.
Pandai besi terkenal ini terlibat dalam menempa senjata yang luar biasa seperti pedang Miming yang ditempa untuk putranya Heime, dan dikenal dalam puisi Anglo-Saxon.
Lalu pedang berharga Balmung untuk Sigmund, dan satu lagi untuk pahlawan Volsung, dan banyak senjata ajaib lainnya.
Durendal yang tak terkalahkan, ditempa dari batang besi yang sma dengan bilah ‘Joyeuse’ milik raja Charlemagne.
Dalam sebuah puisi epik abad ke-11, ‘The Song of Roland’, digambarkan upaya Roland untuk menghancurkan pedang Durendalnya dengan memukulkannya ke balok marmer agar tidak ditangkap oleh Saracen yang menyerang.
Rupanya, bukan takdir Durendal untuk dihancurkan, melansir Ancient Pages.
Pedang itu terbukti tidak bisa dihancurkan, dan setelah terluka parah, Roland menyembunyikannya di bawah tubuhnya saat dia terbaring sekarat bersama oliphant, tanduk gading yang digunakan untuk memperingatkan pasukan Charlemagne.
Sementara, legenda lain yang berasal dari abad ke-12 menyebutkan bahwa Roland melemparkan pedangnya ke batu untuk melindunginya agar tidak diambil oleh musuh, dan bilahnya tertancap kuat di batu itu.
Penduduk kota Rocamadour di barat daya Prancis percaya bahwa pedang berkarat yang menancap di batu di salah satu biara lokal itu adalah Durendal.
Maka banyak wisatawan yang berkunjung melihat bahwa pedang yang ditancapkan di dinding tebing itu adalah replika Durendal.
Baca Juga: Onna Bugeisha, Samurai Wanita Jepang yang 'Melahirkan Dewa Perang,' Ahli Gunakan 2 Pedang Sekaligus
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari