Intisari-Online.com – Setelah pengeboman Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, semua orang Amerika dalam siaga tinggi selama Perang Dunia II.
Ada ketakutan yang terlihat jelas bahwa militer Jepang mungkin saja menyerang lokasi lain di Amerika Serikat.
Ketakutan itu pun menjadi kenyataan 10 bulan kemudian, ketika seorang pilot Jepang sendirian dalam sebuah pesawat apung meluncurkan serangan udara masa perang pertama negara itu di daratan AS dengan menjatuhkan bom di hutan Oregon.
Sementara, militer Jepang yang merasa berhasil melakukan serangan mendadak mereka di Pearl Harbor, berharap dapat menyerang target utama lainnya di daratan Amerika Utara.
Salah satu target yang dibicarakan adalah Terusan Panama karena lokasinya yang strategis, tetapi mereka juga ingin mencapai titik di sepanjang Pantai Barat.
Secara khusus, Penerbang Nobuo Fujita ingin menggunakan pesawat apung yang diluncurkan dari kapal induk kapal selam jarak jauh yang telha dirancang untuk menyerang Terusan Panama, untuk menjatuhkan bom pembakar di hutan sekitar Bookings, Oregan.
Harapan Fujita, dengan kebakaran hutan besar maka akan mengalihkan tenaga kerja dan sumber daya dari teater Pasifik.
Dan itu, semacam, berhasil.