Find Us On Social Media :

Mati-matian Bela Ukraina Lawan Rusia, Ternyata Joe Biden Tak Punya 'Power', Pengamat Militer Beberkan Kelemahan Militer Amerika Sebenarnya di Bagian Ini

By Mentari DP, Senin, 31 Januari 2022 | 17:30 WIB

Militer Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari express.co.uk pada Senin (31/1/2022), Rusia telah berlomba-lomba dengan Jerman dan Uni Eropa untuk menyetujui pipa gas alam Nord Stream 2,.

Di mana proyek ini akan memasok bahan bakar langsung ke Jerman dan sama sekali menghindari Ukraina.

Selain Jerman yang ogah membantu, sikap AS juga disambut oleh sikap keras kepala dari Prancis.

Pada hari Rabu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dilaporkan menyarankan agar Uni Eropa (UE) tidak harus mengikuti jejak Amerika ketika berurusan dengan Rusia.

Meskipun sikap Eropa yang berkoordinasi dengan AS dianggap baik. Tapi Eropa perlu melakukan dialog mereka sendiri.

Pada bulan Desember, Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak akan ada pasukan AS di lapangan jika terjadi invasi Rusia.

Tapi faktanya, AS malah menempatkan 8.500 tentara dalam keadaan siaga jika terjadi invasi ke Ukraina.

Sikap yang tidak menentu dari Biden ini telah membuat perpecahan di antara negara-negara NATO tentang cara terbaik untuk melawan invasi.

“Sangat menarik bahwa Amerika yang sebelumnya mengesampingkan tanggapan militer terhadap apa yang terjadi di Ukraina atau di tempat lain, tiba-tiba berubah pikiran," ucap David Dunn, profesor politik internasional di Universitas Birmingham.

Baca Juga: Setengah Mati Tak Mau Ukraina Jatuh ke Tangan Rusia, Rupanya Inggris Sampai Kerahkan Ribuan Pasukannya Untuk Gagalkan Serangan Rusia ke Ukraina

Baca Juga: Vladimir Putin Bersiap Untuk Perang! Bukan ke Ukraina, Rusia Mendadak Kirim 30 Kapal Perang, 20 Pesawat, dan 1.200 Personel ke Wilayah Ini, Seisi Eropa Langsung Menahan Napas

"Keanehan pertama adalah karena Ukraina bukan anggota NATO dan tidak ada kewajiban untuk membela."