Find Us On Social Media :

Diam-diam Dorong Pembantaian Etnis Muslim di Negara Lain, Ukraina Kini Ketar-ketir Terima Kenyataan Negara yang Cegah Kekejian Tersebut Bersiap Melumatnya

By Khaerunisa, Selasa, 25 Januari 2022 | 14:20 WIB

Ilustrasi perang Rusia dan Ukraina

Amerika Serikat pun memperingatkan bahwa invasi bisa terjadi kapan saja.

AS bahkan memerintahkan keluarga diplomatnya di ibu kota Ukraina, Kiev, untuk meninggalkan negara itu.

Selain itu, mendesak warga AS di Ukraina untuk mempertimbangkan segera pergi dari negara tersebut, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengevakuasi mereka setelah ada kemungkinan Rusia menyerang.

Kementerian Luar Negeri AS juga menyarankan agar semua perjalanan ke Ukraina tidak dilakukan karena kemungkinan invasi Rusia.

Sementara itu, NATO mengerahkan pasukan dan senjatanya ke daerah dekat Ukraina.

Pergerakan itu juga terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Moskwa bisa menyerang Ukraina kapan saja.

Baca Juga: Ini 3 Titik Pijatan Untuk Sakit Kepala Vertigo, Jangan Sampai Salah

Baca Juga: Tak Salah Lagi Kalau 3 Weton Ini Berbakat Jadi Bos Besar Menurut Perhitungan Primbon Jawa, Apakah Weton Anda Salah Satunya?

Spanyol telah mengirim sejumlah kapal perang ke Laut Mediterania dan Laut Hitam. Negara tersebut juga sedang mempertimbangkan mengirim beberapa jet tempurnya ke Bulgaria.

Sementara Denmark mengirim satu unit fregatnya ke Laut Baltik.

Perancis menawarkan untuk mengirim pasukan ke Rumania.

Washington juga mengizinkan tiga sekutu NATO yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania untuk mengirim senjata buatan AS dari gudang untuk digunakan Ukraina.