Find Us On Social Media :

Meski Berebut Wilayah Laut China Selatan Ini dengan Filipina, China Tak Mau Filipina Berpaling ke India, Rela Keluarkan Anggaran Besar untuk 'Menyogoknya' dengan Sumbangan Ini

By Tatik Ariyani, Minggu, 23 Januari 2022 | 13:53 WIB

Rudal BrahMos

Pada beberapa kesempatan tahun lalu, China telah mengintimidasi dan menggertak Filipina di wilayah karang Whitsun yang disengketakan.

Pada awal tahun 2021, Filipina menuduh bahwa sekitar 200 kapal China yang diawaki oleh milisi maritim China ditempatkan di karang tersebut.

Beberapa bulan yang lalu, dua kapal Penjaga Pantai China juga meluncurkan meriam air ke dua kapal Filipina selama misi pasokan.

Langkah Penjaga Pantai China itu mendorong pemerintah Filipina untuk mengajukan protes diplomatik terhadap China.

Tampaknya ada perubahan nyata dalam kebijakan China terhadap Filipina.

Setelah kesepakatan BrahMos antara India dengan Filipina, China berjanji untuk bekerja dengan Filipina untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan sengketa Laut China Selatan.

Baca Juga: Rusia Makin Terpojok, Tak Hanya Amerika, Inggris Temukan Bukti Jika Rusia Berniat Gerogoti dan Hancurkan Pemerintahan Ukraina dari Dalam Tanpa Harus Serang Ukraina

Baca Juga: Oleh Ilmuwan Disebut Bakal Jadi Varian Terakhir Covid-19 Sambil Sodorkan Bukti Kerumitannya, WHO Malah Ungkap Fakta Mengkhawatirkan Ini

Tetapi mengatakan tidak akan mendorong negara-negara kecil untuk melakukannya.

Pada hari Senin, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara di Forum Manila ke-5, mengatakan bahwa sementara masing-masing pihak memiliki hak dan sudut pandangnya sendiri, sangat penting untuk menghindari mereka “mensandera hubungan bilateral yang lebih luas,” lapor CNN Filipina.

Menariknya, selama ini, Beijing telah menentang putusan 2016 oleh pengadilan internasional di Den Haag, yang memutuskan untuk mendukung Filipina dalam kasus penting atas masalah Laut China Selatan.

Langkah terbaru China ini dapat diartikan sebagai upaya yang lebih luas oleh China untuk mengimbangi jangkauan India ke negara-negara ASEAN sebagai bagian dari kebijakan 'Act East' New Delhi.

Baca Juga: Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Singasari yang Masih Lengkap

Baca Juga: Skandal Putri Marguerite de Valois, Pernikahannya Bak ‘Tumbal’ Perselisihan Dua Agama Besar, Bulan Madu pun Diwarnai ‘Pembantaian Berdarah’ yang Digagas oleh Ibunya Sendiri