Sebagai akibat dari ini dan juga dari serangkaian konflik dinasti kekaisaran menurun dengan cepat.
Sebuah perang dengan kesultanan muslim Cina Demak pada tahun 1527 mengakibatkan eksodus sejumlah besar abdi dalem, pengrajin, pendeta, dan anggota kerajaan ke pulau Bali.
Demak diakui sebagai penerus sah Majapahit.
Namun, sejak tumbangnya Majapahit sangat sedikit sisa-sisa kerjaan tersebut, hanya patung Gajah Mada yang ditemukan hingga kini.
Sementara beberapa penguasa Majapahit justru nyaris sedikir diketahui sosoknya.
Namun, di museum Belanda, tepatnya di Rijksmuseum Amsterdam, kepala dari sosok yang diduga salah satu pemimpin Majapahit disimpan di sana.
Kepala ini mungkin berasal dari salah satu dari dua candi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur: Candi Sukuh atau Candi Ceto.
Kepala mungkin salah satu penguasa Majapahit abad ke-15 antara data yang diduga pembuatan yaitu:
Yaitu antara, Wikramawarddhana 1389-1429, Dyah Kertawijaja (Bhre Tumapel) 1447-'51, Rajasawardhana 1451-'53, Girishawardhana 1456-'66, Singha wikrama wardhana 1466-'74.
Dia dimahkotai dan tutup kepalanya dihiasi dengan matahari di bawah sinar Surya Majapahit dan bulan sabit juga di bawah sinar Surya Majapahit.