Filipina berencana untuk membeli Brahmos versi darat, sebuah baterai yang terdiri dari empat sampai enam peluncur otonom (MAL), sebuah pos komando bergerak (MCP) dan sebuah kendaraan pengganti bergerak (MRV).
Masing-masing MAL memiliki pasokan listrik, sistem komunikasi dan kontrol senjata serta bisa membawa tiga rudal.
Rudal dapat ditembakkan kepada tiga target berbeda secara simultan atau dalam kombinasi menembak yang lain.
Brahmos adalah sebuah proyek gabungan antara Riset Pertahanan dan Organisasi Perkembangan India (DRDO) dan Mashinotroyeniya NPO Rusia untuk memproduksi rudal jelajah supersonik dua tahap.
Kecepatan supersoniknya memberikan waktu terbang lebih pendek untuk menarget, keterlibatan lebih cepat dan peningkatan kesulitan intersepsi.
Brahmos pertama kali memasuki tugas dengan Angkatan Laut India tahun 2005, sementara varian di daratnya memasuki masa tugas pertama kali dengan Angkatan Darat India tahun 2007.
Rudal supersonik adalah senjata canggih pertama untuk dikirimkan guna menghadang aksi nekat China memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) China.
Dikatakan juga rudal ini bisa digunakan oleh Pasukan Bersenjata Filipina dalam serangan darat dan peran anti-kapal.
Dalam peran serangan darat, rencana Filipina menggunakan baterai Brahmos dapat mengancam instalasi China di Karang Mischief di Laut China Selatan, terletak 217 kilometer sebelah barat pulau Palawan, Filipina, dan berada di dalam jangkauan rudal sejauh 290 kilometer.
Tambahan lagi, Brahmos dapat dipakai untuk melawan kehadiran angkatan laut China di sekitar Scarborough Shoal yang berada 222 kilometer barat Luzon.