Find Us On Social Media :

Dipilih Jokowi Sebagai Nama Ibu Kota Baru, Kata 'Nusantara' yang Digaungkan Gajah Mada dalam Sumpah Palapa Nyatanya Tak Mencakup Wilayah Jawa

By Khaerunisa, Senin, 17 Januari 2022 | 19:40 WIB

Kawasan inti pusat pemerintahan ibu kota negara.

Intisari-Online.com - Wacana pemindahan ibu kota Indonesia telah ada sejak lama, kemudian semakin hangat pada 2017 saat Jokowi menjabat sebagai Presiden.

Pada 2019, Kalimantan Timur resmi diumumkan sebagai lokasi ibu kota baru, dengan lokasi pilihannya yaitu sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Usai dua tahun terakhir pemerintah fokus dalam penanganan pandemi Covid-19, kini datang kabar terbaru mengenai pemindahan ibu kota tersebut.

Melansir Kompas.com (17/1/2021), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, ibu kota baru di Kalimantan Timur akan diberi nama "Nusantara".

Hal tersebut diungkapkan Suharso dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022). "Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat.

"Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara," kata Suharso, Senin.

Suharso mengatakan, nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional.

Baca Juga: Miliki Hubungan yang Erat dengan Pedagang China, Majapahit Keluarkan Uang Gobog untuk Alat Tukar dan Pembayaran Pajak, Ini Keunikannya

Baca Juga: Lonceng Perang Dunia III Bak Siap Bergema Tepat di Utara Indonesia, AS Nekat Bawa Senjata Paling Mematikannya ke Depan Gerbang Pertahanan China, Ada Apa?

Menurut Suharso, nama tersebut dipilih dari 80 calon nama yang diajukan ke Presiden Jokowi.

Beberapa nama yang di usulkan di antaranya Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Pertiwipura, dan Cakrawalapura.

Ia mengatakan, pemerintah telah meminta pertimbangan dari ahli bahasa dan ahli sejarah untuk memilih nama yang paling tepat untuk ibu kota baru.