Di Indonesia Disebut Terima Uang Suap dari Istri Bandar Narkoba, di Meksiko, Polisi Malah Dikirimi Hal yang Bikin Bergidik Ini oleh Kartel, Nyali Otomatis Ciut!

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Polisi dan kasus narkoba.

Intisari-Online.com - Kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia seolah tak bisa diberantas, setiap tahun ada saja kasus-kasus baru yang bermunculan.

Tetapi mirisnya, di tengah sulitnya menumpas peredaran 'barang haram' tersebut, justru terjadi dugaan pelanggaran oleh aparat.

Sederet pejabat Polrestabes Medan diduga terlibat perkara pencurian uang hasil penggeledahan kasus narkoba, hingga Kapoltrestabes Medan diduga menerima suap.

Melansir Kompas.com (16/1/2021), Beredar kabar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko diduga menerima uang suap Rp 75 juta dari istri bandar narkoba.

Kabar tersebut muncul pertama kali dalam sidang kasus narkoba dengan saksi Bripka Ricardo di Pengadilan Negeri Medan pada Rabu (12/1/20221).

Tak hanya menyebut nama Kapolrestabes Medan, Bripka Ricardo juga menyebut nama-nama petinggi polisi lainnya yang juga menerima suap.

Bripka Ricardo sendiri adalah anggota dari Satgas Narkoba Polrestabes Medan.

Ia didakwa mencuri uang barang bukti senilai Rp 650 juta bersama rekan-rekannya yakni Matredy Naibaho, Toto Hartanto, Marzuki Ritongan dan Dudi Efni.

Baca Juga: Membangun 'Kerajaan Narkoba,' 90 Persen Barang Haram Ini Diproduksi di Jepang dan Buat Masyarakat Kecanduan Agar Patuh untuk Mempertahankan Kekuasaan

Baca Juga: Pantas Total yang Positif Tembus 31 Orang, Jumlah Ganja yang Ditemukan di FIB USU Bak Disiapkan untuk Pesta Besar, Terungkap Sosok Pemilik Terbanyak

Total ada lima anggota polisi yang diduga menggelapkan barang bukti Rp 650 juta, kemudian membagi-bagikan uang bukan miliknya tersebut dan dipakai untuk kepentingan pribadi.

Kasus yang juga menyerat nama Kapolrestabes Medan itu berawal saat Matredy Naibaho, anggota Tim II Unit I Sat res Narkoba Polrestabes Medan yang mendapatkan informasi terkait keberadaan bandar narkoba yakni Jusuf alias Jus.

Penggeledahan pun dilakukan terhadap Jusuf, di Jalan Menteng VII Gang Duku, Kelurahan Medan Tenggara, Kacematan Medan Denai.

Namun usai penggeledahan, ternyata kasus berbuntut panjang dan menyeret nama sederet pejabat Polrestabes Medan tersebut.

Dalam kesaksiannya saat sidang pada Kamis (6/1/2022), Matredy Naibaho mengungkapkan bahwa mantan Kanit Satu Res Narkoba Polrestabes Medan AKP Paul Simamora menerima uang Rp 350 juta dari istri Jusuf, Imayanti, usai diamankan.

Hal itulah yang menurut Matredy membuat dia dan rekan-rekannya berani membagikan uang Rp 600 juta hasil penggeledahan rumah Imayanti yang tak dilaporkan ke kantor usai penggeledahan.

Sementara dalam sidang yang digelar pada Selasa (11/1/2022), Ricardo menyebut bahwa sejumlah atasannya ikut menerima uang penggeledahan kasus narkotika (tangkap lepas) sebesar Rp 300 juta.

Menurutnya, Kasat Kompol Oloan Siahaan mendapatkan Rp 150 juta dan Kanit AKP Paul Edison Simamora menerima Rp 40 juta.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Berkali-kali Mengirim Misi ke China sejak Zaman Kubilai Khan hingga Berpindah-pindah Ibu Kota Lantaran Hal Ini

Baca Juga: Tak Disangka, Hanya dengan Rutin Minum Air Garam Hangat Saja Bisa Dapat Manfaat Menakjubkan Ini

Di Indonesia disebut menerima uang suap dari istri bandar narkoba, lain lagi di Meksiko.

Di negara yang terkenal dengan kartel narkobanya itu, polisi malah dikirimi hal yang bikin bergidik.

Melansir Daily Star(13/10/2021), Seorang kepala polisi di Meksiko yang baru sehari menjabat langsung menerima paket berisi kepala manusia dan pesan ancaman kematian dari kartel narkoba.

Kepala itu dalam kondisi membusuk di dalam tas hitam yang ditinggalkan di jalan dengan sebuah pesan.

Polisi tersebut bernama Rafael Vazquez, yang oleh Kartel Tijuana dituding sebagai penculik yang menerima "perintah" dari Kartel Sinaloa.

Kartel Sinaloa adalah musuh bebuyutan dari Kartel Tijuana.

“Tijuana akan berdarah karena penculik itu,” bunyi pesan ancaman tersebut.

Dalam perkembangan lebih lanjut, ditemukan lagi dua pesan di sekitar kota Tijuana pada malam berikutnya.

Baca Juga: Daratan China Jadi Negara Terbesar ke-3 di Dunia dengan 18 Persen Populasi Dunia Tinggal di Sana, Tapi Mengapa 94 Persen Penduduk China Berjubel Tinggal di Wilayah 'Sempit' Ini?

Tak seperti sebelumnya, pesan tersebut disertai dengan semacam daging hewan.

Menanggapi adanya ancaman tersebut, Wali Kota Tijuana Monserrat Caballero berbicara di depan umum menunjukkan dukungan untuk Vazquez.

“Jika ada ancaman, dan bagi saya, itu adalah indikasi bahwa penjahat itu takut,” kata Caballero dalam konferensi pers.

Itu bukan pertama kalinya Vazquez diliputi kontroversi.

Pada 2017, sebuah spanduk yang digantung di sebuah jembatan menuding dia dan rekannya berkolaborasi dengan Kartel Sinaloa.

Dia dituduh membuka jalan bagi Kartel Sinaloa dalam hal pemerasan, pencurian, dan penyalahgunaan wewenang.

Dia juga baru-baru dituduh 'menjual' posisinya di kepolisian dan dituduh melakukan penyiksaan serta pencurian.

Meski begitu, Vazquez tidak pernah didakwa dengan kejahatan.

Baca Juga: Tak Disangka, Hanya dengan Rutin Minum Air Garam Hangat Saja Bisa Dapat Manfaat Menakjubkan Ini

(*)

Artikel Terkait