Intisari-online.com - Intrik sabotase oleh mata-mata China di Inggris belakangan ini terbongkar.
Menurut The Sun, mata-mata Inggris MI5, telah mengirimkan pemberitahuan ke Parlemen Inggris, atas tuduhan sabotase oleh wanita asal China bernama Christine Lee.
Ia adalah seorang pengacara wanita yang bekerja di London, yang dengan sengaja mencampuri kegiatan politik di Inggris.
Pengacara wanita ini disebut-sebut sebagai agen, menerima perintah dari United Front Working Department (UFWD) China.
Christine Lee pernah menyumbangkan 675.586 poundsterling (Rp13 miliar) kepada politisi Barry Gardiner atau Partai Buruh Inggris.
Mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May pernah memberikan sertifikat prestasi pada tahun 2019, mengakui kontribusi Lee untuk hubungan Tiongkok-Inggris.
Setelah MI5 mengirim pesan peringatan, Inggris melarang Lee mengakses markas Majelis Nasional.
Namun, pihak berwenang Inggris belum mempertimbangkan untuk menangkap atau mendeportasi pengacara wanita ini.
Informasi ini muncul di tengah meningkatnya kegiatan spionase China di negara-negara Barat, terutama AS dan Inggris.
Profesor Anthony Glees, dari Pusat Studi Intelijen dan Keamanan di Universitas Buckingham, memperingatkan penggunaan uang tunai dan seks oleh Beijing untuk memikat politisi yang mudah tertipu.