Pasukan dari Rusia dan negara-negara lain saat ini berada di Kazakhstan untuk memulihkan ketertiban.
Putin mengatakan dia yakin beberapa yang terlibat dalam kekerasan dalam beberapa hari terakhir telah dilatih di luar negeri.
"Kelompok militan yang terorganisir dengan baik dan dikelola dengan jelas digunakan, yang baru saja dibicarakan oleh Presiden Tokayev."
"Termasuk mereka yang jelas-jelas menjalani pelatihan di kamp-kamp teroris di luar negeri," kata Putin kepada para pemimpin lain dalam konferensi video.
"Peristiwa di Kazakhstan bukanlah upaya pertama atau terakhir untuk mencampuri urusan internal kami dari luar negeri.
"Langkah-langkah yang diambil oleh CSTO menunjukkan bahwa kami tidak akan membiarkan situasi yang tidak stabil di kawasan itu dan kami tidak akan membiarkan mereka melakukan apa yang disebut revolusi warna."
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mempertanyakan keputusan Kazakhstan untuk mencari bantuan militer Rusia.
Ini karena sekitar 2.030 tentara pimpinan Rusia tiba di negara itu.
Blinken mendesak pihak berwenang Kazakhstan untuk menghormati hak-hak pengunjuk rasa sambil menjaga hukum dan ketertiban.
Rusia telah lama menuduh Barat mendorong pemberontakan yang telah menjatuhkan pemerintah di negara-negara bekas Soviet seperti Ukraina, Georgia, Kirgistan, dan Armenia.
Apalagi peristiwa di Kazakhstan terjadi pada saat ketegangan tinggi atas puluhan ribu tentara Rusia berkumpul di perbatasan dengan Ukraina.