Pengaruh Sriwijaya memudar ketika terjadi peperangan dengan dinasti Chola di India, dan sejak saat itu pengaruh Sriwijaya menurun walaupun perdagangan di sana berlanjut selama dua abad.
Pangeran terakhir Sriwijaya, Parameswara berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas perdagangan di wilayah tersebut pada tahun 1390-an, tetapi ia dikalahkan oleh pasukan Majapahit dari Jawa.
2. Penemuan harta karun di Sungai Musi
Harta karun yang ditemukan di Sungai Musi termasuk patung Buddha abad ke-8 yang bertatahkan permata.
Nilainya ditaksir mencapai jutaan poundsterling dan permata yang biasa dipakai oleh seorang raja.
Penemuan harta karun di sungai Musi juga terus terjadi dalam lima tahun belakangan ini, contohnya dari koin semua periode, patung emas dan Buddha, permata, dan berbagai perhiasan emas lain.
Baca Juga: Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim?
Hal ini jadi bukti definitif jika Kerajaan Sriwijaya adalah 'dunia air' seperti yang dicatat oleh teks-teks kuno.
Ketika peradaban berakhir, seluruh istana, kuil-kuil dan rumah mereka tenggelam bersama istrinya.
3. Kejayaan pulau emas berakhir
Kendati belum ada bukti arkeologis, namun sejumlah arkeolog meyakini ada dua kemungkinan hilangnya peradaban Kerajaan Sriwijaya: akibat tenggelam di sungai dan dampak letusan vulkanik gunung berapi.