Mereka menggunakan buah-buahan untuk membuat minuman keras yang difermentasi dalam polong bambu.
Pada kurun waktu tahun 2015 tidak diketahui alasan apa yang mendorong orang-orang ini melakukan kontak dengan dengan dunia di luar mereka.
Kementerian Kebudayaan Peru waktu itu sampai membangun pos terdepan permanen di Sungai Alto Madre de Dios, dekat Shipetiari.
Setiap hari, tim agen perlindungan pemerintah berpatroli di sungai dan bertemu dengan Mashco di pantai berbatu.
Meski begitu, kontak harus sangat hati-hati mengingat setiap kontak awal dengan suku terpencil membawa risiko kematian bagi semua yang terlibat.
Hal itu lantaran sistem kekebalan hutan tidak mendukung perkembangan dengan baik guna menangani flu, campak, atau bahkan flu biasa.