Intisari-Online.com - Di tengah lonjakan kasus virus corona di seluruh dunia akibat varian Omicron, mendadak kasus 'flurona' pertama di dunia muncul.
Apa itu kasus flurona?
Dilansir dari news.com.au pada Senin (3/1/2022), kasus flurona merupakan kasus campuran antara virus corona dan flu atau influenza.
Seorang wanita hamil muda di Israel diyakini sebagai orang pertama yang terinfeksi Covid-19 dan flu secara bersamaan.
Oleh karenanya, kasus pertama di dunia itu disebutsebagai "flurona".
Menurut media lokal, wanita itu dites positif terkena kedua virus tersebut di Rumah Sakit Beilinson di kota Petah Tikva, Israel, pekan lalu.
Dan dia dilaporkan menderita gejala "ringan" termasuk kesulitan bernapas.
Profesor Arnon Vizhnitser mengatakan kepada media lokal bahwa wanita itu didiagnosis dengan kedua virus setelah dia tiba di rumah sakit.
“Dia positif virus corona dan flu. Bahkan setelah kami memeriksanya sebanyak dua kali. Hasilnya sama,” kata Profesor Vizhnitser.
“Karena dua infeksi ini sama, maka akibatnya juga sama."
"Di mana kedua infeksi itu menyebabkan kesulitan bernapas karena keduanya menyerang saluran pernapasan bagian atas.”
Kasus di Israel itu langsung menarik perhatian semua ahli di seluruh dunia.
Mantan wakil kepala petugas medis Australia Nick Coatsworth mengatakan belum diketahui apakah kombinasi kedua virus itu malah lebih parah.
“Kami tidak selalu tahu apakah itu membuat keadaan menjadi lebih parah atau tidak," ungkap Coatsworth.
"Tetapi pesannya, untuk wanita hamil khususnya, mereka tentu berisiko lebih tinggi jika mengalami keduanya."
"Tidak hanya bisa dirawat di rumah sakit, tapi wanita hamil bisa masuk perawatan intensif."
"Buruknya hasil kedua virus itu bisa menyebabkan masalah untuk janin mereka. Apalagi sang ibu tidak divaksinasi," katanya kepada Nine's Today.
Namun Coatsworth menyarankan agar kita tidak panik.
Sebab meski ada penemuan kasus 'flurona' pertama, ingat bahwa kita memiliki vaksin untuk Covid-19 dan flu.
Jadi, yang harus kita lakukan adalah menerima kedua vaksin tersebut.
Di Israel, Prof Vizhnitser mengatakan rumah sakit mencatat lebih banyak wanita hamil yang terkena Covid-19 atau flu.
Itu bisa menunjukkan bahwa dua virus dapat muncul karena sangat mirip.
“Ini sulit untuk tahu apakah Anda terkena virus corona atau flu," terang Prof Vizhnitser.
"Sebab gejalanya sama. Karena mereka adalah penyakit pernapasan," tutupnya.