Beginilah Festival Lembah yang Indah di Mesir Kuno, Festival Negara yang Didedikasikan untuk Orang Mati, Hubungkan Dunia Orang Hidup dengan Orang Mati

K. Tatik Wardayati

Penulis

Festival Lembah yang Indah, festival yang didedikasikan untuk orang mati.

Intisari-Online.comFestival Lembah yang Indah merupakan salah satu festival yang paling populer dan penting di Mesir Kuno.

Festival ini dirayakan setiap tahun di Thebes sejak dimulai oleh Mentuhotep II dari Dinasti ke-11 Kerajaan Tengah hingga zaman Romawi.

Festival Lembah yang Indah merupakan festival negara, karena firaun dan keluarganya berpartisipasi dan merupakan pesta pemakaman, yang didedikasikan untuk orang mati.

Festival ini diadakan di Bulan Baru Bulan Kedua, yang merupakan musim panas, shemu, dan bulan ke-10 dalam kalender 12.

Baca Juga: Begini Rupanya Wajah di Balik Perban Mumi Mesir Kuno Berumur 2.797 Tahun, Ilmuwan Berhasil Ungkap Wajah Mereka dari Hasil Rekonstruksi yang Menakjubkan, Seperti Apa Mereka?

Raja Mesir sendiri bertanggung jawab atas ritual sebagai perantara antara yang hidup dan yang mati.

Festival Lembah yang Indah berubah selama bertahun-tahun.

Pada awalnya, prosesi diadakan hanya antara kuil Karnak dan Deir el-Bahari, tetapi kemudian rute menjadi lebih luas, mengunjungi pekuburan lain, dan kuil pemakaman seperti Ramesseum.

Perahu suci Amun-Ra, istrinya Mut, dan putra mereka Khonsu meninggalkan kuil Karnak untuk mengunjungi kuil pemakaman raja yang meninggal di tepi barat Sungai Nil dan kuil mereka di Theban Necropolis.

Baca Juga: ‘Cintailah Istrimu dan Buat Dia Bahagia Selama Kamu Hidup’, Bila Demikian Mungkinkah Terjadi Perceraian di Mesir Kuno? Inilah Sejarah Cinta dan Pernikahan yang Berakar dari Tradisi dan Kebiasaan

Patung Amun-Ra, dibawa di bahu dalam prosesi upacara dari tempat kudus Karnak ke tepi sungai Nil.

Lalu, dari situ patung memulai untuk menyeberang ke tepi barat dan dari sana dibawa di bahu, berhenti di kuil yang berbeda tempat perahu bersandar.

Mereka beristirahat dan melakukan berbagai ritual, sebelum mencapai lembah suci Deir el-Bahari dan kuil Hathor dari Kuil Kamar Mayat Hatshepsut.

Dengan cara ini, kuil Karnak dan kuil pemakaman Hatshepsut secara fisik dan simbolis terhubung sebagai poros yang menghubungkan dunia orang hidup dengan dunia orang mati.

Dengan cara ini pula, Amun-Ra, mengunjungi alam baka dan mereka yang hadir dapat mengambil manfaat dari kekuatan regenerasinya.

Baca Juga: Lihat! Betapa Indahnya Harta Karun Putri Sit-Hator Yunet, Berisi Emas, Emas, dan Emas, Ditemukan dalam Makam Firaun Senusret II, Terlihat Utuh Tanpa Jamahan Para Penjarah

Raja dan keluarganya ditemani oleh orang Mesir yang menguburkan leluhur mereka di pantai seberang (pantai kematian) untuk menghormati mereka dan mempersembahkan persembahan.

Perayaan pemakaman dan perjamuan berlangsung di sana, dan ostracas disimpan dengan doa dan petisi kepada dewa untuk mengindahkan permohonan mereka.

Berbagai penampilan akrobat dan pemusik menghibur massa.

Sementara para wanita memainkan sistrum, sejenis kerincingan atau alat musik yang mengeluarkan suara indah, lembut seperti angin yang bertiup melalui alang-alang papirus dan dikatakan berfungsi untuk menenangkan para dewa.

Baca Juga: Misteri Kalung Matahari Tutankhamun, Ditemukan dalam Peti Mati, Liontin Dada Emas dengan Tatah Peristiwa Sehari-hari, Tapi Tanpa Gambar Binatang Ini yang Dihilangkan, Kenapa?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait