Ini terjadi di tengah data yang mengecewakan tentang kemanjuran vaksin Sinovac China, yang menurut WHO hanya memiliki kemanjuran sekitar 50 persen.
Lebih jauh lagi, tampaknya vaksin booster dari vaksin Sinovac tidak bekerja melawan varian Omicron yang jauh lebih menular.
Banyak juga yang skeptis tentang data virus corona di China.
Sebab negara itu telah mengeluarkan larangan komunikasi publik tentang virus corona kecuali mendapat izin dari pemerintah.
Ini berarti sangat sulit bagi dunia luar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Bahkan kasus di China mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan di China pada tahun 2019.