Penulis
Intisari-online.com - Lempengen Tjipetir adalah salah satu benda dari Jawa Barat yang konon pernah bikin gempar satu Eropa.
Kisahnya bermula pada tahun 2012, ketikaseorang wanita berjalan di pantai Cornwall, Inggris mendadak menemukan blok kotak dengan tulisamn Tjipetir.
Awalnya penemuan itu diabaikan karena mungkin sampah biasa yang terbawa air laut hingga mencapai Eropa.
Namun, beberapa minggu kemudian, blok laik ditemukan di pantai berbeda, dan tanpa diduga sebuah fenomena aneh terjadi di seluruh penjuru Eropa.
Selama beberapa dekade blok Tjipetir muncul dan menciptakan sebuah misteri besar di Eropa.
Tak diketahui bagaimana lempengen itu bisa muncul di berbagai tempat di Eropa.
Setelah ditelisik, penjelajah pantai Tracey Williams menemukan petunjuk asal usul blok Tjipetir tersebut.
Williams mengatakan, blok itu diucapkan dengan nama Cipetir, yang artinya merujuk pada sebuah desa di Jawa Barat, Indonesia.
Cipetir,dulunya merupakan lokasi perkebunan Gutta-percha selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Gutta-percha lempengen itu dibuat dari getah pohon Palaquium.
Zat lateks karet berwarna gelap digunakan secara luas dalam pembuatan barang-barang seperti mainan, bola golf, gigi palsu, perangkat bedah, perhiasan, furnitur, dan merupakan kunci dalam pengembangan kabel telegraf bawah air.
Di Malaysia, penduduk asli akan menggunakan kayu dan getah pohon untuk membuat gagang pisau dan tongkat jalan jauh sebelum diadaptasi oleh dunia Barat.
Selama beberapa dekade, orang-orang telah menemukan lempengan-lempengan bertulisan itu terdampar di pantai-pantai di Inggris Raya, Jerman, Prancis, Spanyol, Belanda, dan Swedia.
Tetapi pertanyaannya, bagaimana lempengan-lempengan itu bergerak dari Indonesia ke pantai-pantai Eropa?
Jawabannya masih belum pasti, tetapi diperkirakan bahwa balok-balok itu mungkin telah tumpah ke laut pada tahun 1912.
Diduga karena kapal karam yang terkenal, Titanic, membawa tablet Gutta-percha dan bal karet yang terdaftar di manifes kargo kapal laut.
Atau, lempengan itu mungkin berasal dari kapal lain yang tenggelam, kapal penumpang Jepang bernama Miyazaki Maru.
Miyazaki Maru dikatakan telah membawa lempeng karet itu dari Yokohama ke London, tapi tenggelam oleh torpedo kapal selam Jerman Mei 1917.
Pada kenyataannya, lempengen itu bisa berasal dari sejumlah bangkai kapal, mengambang ke permukaan sebagai kapal kargo yang tenggelam pecah di bawah.
Karena membutuhkan waktu sekitar 25 tahun untuk puing-puing mengambang untuk mengelilingi dunia melalui arus, mungkin menjadi asal-usul blok Tjipetir, yang sekarang telah berada di laut selama lebih dari satu abad.
Karena mereka adalah produk alami, seiring waktu blok akan terdegradasi dan akhirnya kembali ke alam.
Bak harta karun terdampar bagi penemunya, mereka yang menemukannyacukup beruntung, karena lempeng Gutta-percha dari pabrik Tjipetir sangat dihargai oleh pemilik baru mereka.
Potongan-potongan sejarah yang tidak biasa ini dijelaskan oleh Marina de Jesus di halaman Facebook Komunitas Misteri Tjipetir sebagai "hadiah luar biasa dari lautan."
Tidak diragukan lagi lempengan-lempengan itu akan terus diambil dari pantai oleh mereka yang penasaran, dan akan menyatukan orang-orang dalam sejarah.