Intisari-Online.com - Sejak kemunculan, virus corona varian Omicron langsung menarik perhatian.
Ditakutkan virus corona varian Omicron bisa sama mematikannya dengan varian Delta.
Namun Badan Keamanan Kesehatan Inggri mengungkap sebuah analisis besar terkait varian ini.
Dilansir dari bbc.com pada Jumat (24/12/2021), orang yang terkena Omicron sekitar 50% hingga 70% lebih kecil kemungkinannya untuk membutuhkan perawatan di rumah sakit dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Walau temuan awalnya cukup menggembirakan, tapi varian Omicron masih bisa menyebabkan sejumlah besar orang dirawat di rumah sakit.
Oleh karenanya masih terlalu diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
Selain itu, ada beberapa studi lain terkait varian Omicron.
Di mana ada sebuah studi yang menunjukkan kemampuan vaksin untuk menghentikan orang yang terkena Omicron mulai berkurang 10 minggu setelah vaksin booster.
Tapi perlindungan terhadap penyakit parah kemungkinan akan jauh lebih kuat.
Laporan di atas terungkap atas data dari Afrika Selatan, Denmark, Inggris, dan Skotlandia yang semuanya menunjukkan penurunan keparahan.
Analisis terbaru didasarkan pada semua kasus Omicron dan Delta di Inggris sejak awal November, termasuk 132 orang yang dirawat di rumah sakit dengan varian tersebut.
Ada juga 14 kasus kematian dalam 28 hari setelah kemunculan Omicron.
Laporan tersebut menunjukkan orang yang terkena Omicron adalah:
- 31% hingga 45% lebih kecil kemungkinannya untuk pergi ke UGD
- 50% hingga 70% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit untuk perawatan
Ada juga ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi ketika Omicron mencapai kelompok usia yang lebih tua.
Ini karena sebagian besar dari mereka yang tertular dan pergi ke rumah sakit sejauh ini berusia di bawah 40 tahun.
Oleh karenanya, virus corona varian Omicron masih bisa membuat rumah sakit penuh karena penyebarannya sangat cepat.
Sehingga, pembatasan jarak atau lockdown mungkin bisa menjadi cara terbaik untuk menahan laju penyebaran varian Omicron.
Khususnya pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 ini.
Di Indonesia sendiri, pemerintah masih melaporkan 3 kasus Omicron yang sudah masuk Indonesia.
Tapi PPKM Level 3 yang rencananya akan dilaksanakan mulai Jumat ini tanggal 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 dibatalkan.
Padahal hampir 80 negara sudah melaporkan kasus pertama Omicron.
Bahkan negara Eropa seperti Inggris mendadak diserbu varian Omicron.
Saat ini, Inggris melaporkan 119.789 kasus virus corona dengan lebih dari 10.000 merupakan kasus Omicron.