Find Us On Social Media :

Dikira Aman-aman Saja, Siapa Sangka Militer 'Ilegal' Rusia Ini Sudah Main Bunuh-bunuhan dengan Militer Ukraina, Pantesan Rusia Adem Ayem Tanpa Kerahkan Pasukannya

By Tatik Ariyani, Kamis, 23 Desember 2021 | 17:44 WIB

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia

Pada 17 Desember, Rusia membuat serangkaian proposal ke AS dan sekutu NATO-nya.

Kremlin ingin Barat menjamin bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung dengan NATO.

Barat juga tidak diperbolehkan mengirim lebih banyak pasukan ke negara-negara Eropa Timur yang dekat dengan perbatasan Rusia.

Rusia meminta NATO untuk menghentikan semua operasi militer di Eropa Timur, menghentikan latihan militer.

Rusia menginginkan komitmen NATO untuk tidak mengirim rudal taktis jarak menengah untuk mengancam wilayah Rusia, dan bahwa para pihak tidak akan melakukan apa yang dianggap pihak lain sebagai "ancaman".

Rusia juga ingin NATO menyetujui pertukaran informasi dan menghindari penggunaan kekuatan.

Menurut media Rusia, AS dan NATO sejauh ini menolak proposal di atas, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

Berbicara kepada wartawan, Ryabkov mengatakan Rusia siap untuk melakukan negosiasi mendesak dengan AS, paling cepat "besok".

"Kami siap, bahkan besok, Sabtu, untuk bernegosiasi dengan AS di negara ketiga," kata Ryabkov. "Rusia telah menyarankan agar negosiasi dapat dilakukan di Jenewa, Swiss."