Find Us On Social Media :

Terdorong Nafsu Politik Soeharto yang Ogah Penuhi Wasiatnya, Makam Bung Karno Malah Jadi Simbol Sempurna Titik Awal Kedigdayaan Nusantara yang Terpaut Ratusan Tahun

By Tatik Ariyani, Rabu, 22 Desember 2021 | 14:00 WIB

Soekarno - Makam Soekarno di Blitar

Intisari-Online.com - Presiden pertama RI Soekarno dimakamkan di pemakaman umum di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, pada 22 Juni 1970.

Soekarno tidak dimakamkan di Kebun Raya Bogor seperti wasiatnya.

Keputusan ini dibuat ketika ditandatanganinya Keppres No 44 Tahun 1970 tentang pemakaman Presiden Soekarno dengan pilihan lokasi di Kota Blitar oleh Presiden Soeharto.

Keputusan itu mungkin mendapatkan pembenaran pada bahwa di Kota Blitar, Jawa Timur itu, kedua orang tua Soekarno dimakamkan.

Baca Juga: Tampak Mencurigakan Bawa Belasan Ponsel dan Paspor Palsu, Pria Setengah Baya Ini Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Terkuak Terlibat Operasi Intelijen Asing Negara Ini

Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam menyebut keputusan itu lebih didorong oleh naluri politik Soeharto untuk menjauhkan sosok karismatik itu dari Ibu Kota.

Muncul juga kesan bahwa ini merupakan kelanjutan dari skenario untuk membangun citra kedekatan antara Sang Proklamator Kemerdekaan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pernah menang pada Pemilu Daerah tahun 1957 di Blitar.

Di daerah terpencil ini, perlawanan PKI setelah Gerakan 30 September (G30S) 1965 juga pernah terjadi dengan basis di wilayah Blitar bagian selatan.

Namun, selain dari unsur politik tersebut, makam Bung Karno dekat dengan titik awal kedigdayaan nusantara yang terpaut ratusan tahun.

Baca Juga: Karena Alasan Inilah Presiden Soekarno Menetapkan Mengapa Setiap Tanggal 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan