Find Us On Social Media :

Padahal Bukan Emas, Harta Karun Raja Sulaiman Konon Sangat Diinginkan Orang Yahudi, Rupanya Isinya Hal 'Sakral' Ini

By Tatik Ariyani, Senin, 20 Desember 2021 | 19:44 WIB

Masjid Al Aqsa yang berada di Kota Tua Yerusalem.

Intisari-Online.com - Nabi Sulaiman punya tempat tersendiri bagi pemeluk tiga agama yakni Islam, Nasrani dan Yahudi.

Kitab suci ketiga agama tersebut sama-sama meyakini keberadaan Sulaiman di masa lalu sebagai Nabi dan raja yang disegani oleh semua makhluk hidup.

Tak hanya manusia bahkan binatang, tumbuhan, dan angin pun tunduk kepadanya.

Meski sudah beratus tahun lamanya, peninggalan Sulaiman menyisakan tanda tanya besar.

Baca Juga: Pantas Tradisi Kecerdasan Yahudi Mengedepankan Pengajaran Ini, Hasilnya Tak Main-main hingga Ilmuwan Israel Klaim Telah Sukses 'Memukul Mundur' Proses Penuaan Manusia

Sebagian orang meyakini harta Sulaiman masih ada.

Harta Sulaiman diyakini disembunyikan di suatu tempat seperti harta karun.

Bahkan ini tercatat dalam sebuah kitab suci bernama Tawarikh II.

Di dalam kitab tersebut tertulis:

Baca Juga: Bukan Sekutu dari Ukraina atau Rusia, Israel Bisa Rugi Besar Jika Rusia Lakukan Invasi Besar-besaran ke Ukraina, Kok Bisa?

"Sekarang berat emas yang datang ke Salomon dalam satu tahun adalah enam ratus tiga puluh dan enam talenta emas, / Selain itu ia memiliki pedagang, dan dari pedagang perdagangan rempah-rempah, dan dari semua raja-raja Arab, dan dari para gubernur negara."

Selain itu tercatat pula bahwa : 

"Raja Salomo membuat dua ratus sasaran emas yang dipatahkan: enam ratus syikal emas pergi ke satu sasaran. / Dan dia membuat tiga ratus tameng dari emas yang dipukuli; tiga pound emas pergi ke satu perisai: dan raja menempatkan mereka di rumah hutan Lebanon. / Selain itu, raja membuat takhta besar dari gading, dan melapisinya dengan emas terbaik.… / Dan semua bejana minuman raja Salomo adalah emas, dan semua bejana rumah hutan Libanon adalah dari emas murni; tidak ada yang perak: itu tidak ada yang dicatat pada zaman Salomo…. / Jadi Raja Salomo melebihi semua raja di bumi untuk kekayaan dan kebijaksanaan."

Kekayaan Salomo telah membuat banyak orang percaya bahwa ada harta karun besar yang disembunyikan di suatu tempat, dan menunggu untuk ditemukan. 

Namun, apakah isi dari 'harta' ini agak tidak pasti.

Isinya dapat berkisar antara benda-benda emas dan perak hingga Ark yang lama didambakan Perjanjian.

Dalam sebuah teks Ibrani yang disebut 'Risalah Vessel', yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sekitar beberapa tahun yang lalu, 'harta' Salomon meliputi Tabut Perjanjian, Tabernakel, alat musik emas, dan jubah imam besar.

Objek lain yang mungkin dari 'Harta Karun Sulaiman' dapat ditemukan dalam banyak legenda yang menyelimuti kisah dari raja ini.

Baca Juga: Kini Siapa Saja Bisa Menggunakannya, Ternyata Ini Kegunaan Parfum dalam Peradaban Mesir Kuno

Salah satu legenda seperti itu berbicara tentang Salomo yang memiliki cincin meterai di mana ada ukiran nama Allah. 

Dengan cincin ajaib ini, Salomo mampu memerintahkan iblis untuk melakukan perintahnya.

Lalu banyak dugaan dimana beberapa peninggalan dan jejak Sulaiman ada di Yerusalem.

Hal ini dilihat dari dinding yang dibangunnya di sekitar Yerusalem.

Dekorasi batu dalam bentuk dua Bintang Daud yang saling bertautan yang dikenal oleh umat Muslim dan orang Yahudi sebagai Khatam Suleiman.

Selain itu diyakini dinding tersebut berfungsi untuk melindungi kota dari roh jahat.

Simbol ini telah dikaitkan dengan kekuatan supranatural dan perlindungan sejak zaman kuno.

Lalu benda yang paling dicari selain hartanya adalah peninggalannya seperti kuil suci yang menurut rumor kini tengah diincar oleh bangsa Israel dan diyakini tersembunyi dibawah masjid Al Aqsha.

Namun, hingga kini kebenarannya tidak dapat dipastikan.

Dalam literatur kuno Temple of Solomon atau kuil Sulaiman yang dikenal dengan Haikal Sulaiman juga masih menjadi misteri meski umat Yahudi meyakini keberadannya di bawah masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya pendapat tersebut sudah mendapat banyak bantahan.

Salah satunya dari Israel Finkelstein arkeolog dari universitas Tel Aviv yang tak meyakini keberadaannya di sana.

Afif Khoirul M