Find Us On Social Media :

Pantas Tradisi Kecerdasan Yahudi Mengedepankan Pengajaran Ini, Hasilnya Tak Main-main hingga Ilmuwan Israel Klaim Telah Sukses 'Memukul Mundur' Proses Penuaan Manusia

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 20 Desember 2021 | 18:39 WIB

(Ilustrasi) Bangsa Yahudi Israel

Intisari-Online.com - Mungkin Anda sudah sering mendengar gagasan tentang kecerdasan bangsa Yahudi.

Bahkan fakta menunjukkan bahwa beberapa orang pintar di dunia telah mewarisi darah Yahudi, salah satunya yakni Albert Einstein.

Orang-orang Israel atau Yahudi merupakan keturunan Abraham atau Ibrahim, yang membangun kepercayaan monoteisme bahwa hanya ada satu Tuhan, pencipta alam semesta.

Abraham, putranya Yitshak (Ishak), dan cucu Yakub disebut sebagai bapa bangsa Israel.

Baca Juga: Dirikan Pos Perdagangan di Indonesia, Begini Kisah Keluarga Sasson: Para 'Sultan' Yahudi Kaya Raya dari Zaman Kuno Kerajaan Israel yang Menggurita dengan Bisnis Global

Sebagai bangsa yang dikenal cerdas, menurut penelitian seperti yang diwartakan Institute for Ethics and Emerging Technologies, salah satu pendekatan penting untuk pembelajaran orang Yahudi adalah dialektika.

Talmud itu sendiri bukanlah "kode hukum" tetapi sebagai gantinya, ringkasan besar dari argumen.

Orang Yahudi didorong untuk melihat perspektif yang berbeda dari suatu masalah, dan mereka diajarkan untuk mempertanyakan segala sesuatu, termasuk Hukum, logika Rabi, dan sistem kepercayaan seseorang.

Keterampilan analitik dan strategis yang dikembangkan baik dalam dialektika Yahudi maupun pemikiran kritis merupakan komponen penting dari tes IQ, dan itu penting dalam karir hukum, akademik, sains, dan teknik.

Baca Juga: Jadi Firaun 'Sesat' dari Mesir Kuno Lantaran Perkenalkan Monoteisme, Kepemimpinan Akhenaten Ternyata Berpengaruh Besar Terhadap Tradisi Yahudi Ini

Tak dapat dipungkiri, dalam sains pun mereka dapat dikatakan unggul.

Bahkan, ilmuwan Israel mengatakan mereka tidak hanya berhasil menghentikan proses penuaan.

Lebih jauh, mereka bahkan bisa memukul mundur proses penuaan, atau dalam kata lain mampu membuat muda.

Studi tersebut dipublikasikan di majalah Aging pada 18 November 2020 silam.

Baca Juga: Asal-usul Bangsa Yahudi: Di Bawah Kepemimpinan Nabi Musa Usai Eksodus dari Mesir, 12 Suku Keturunan Abraham Berkembang dan Terjadilah Hal Ini

Kuncinya yakni penggunaan oksigen.

Dilansir dari Al Jazeera, Minggu (22/11/2020), penelitian tersebut merupakan kolaborasi antara Tel Aviv University dan Medical Center Shamir.

Penelitian dilakukan dengan memberikan oksigen dalam tekanan tinggi dalam sebuah ruangan.

Aksi tersebut dilaporkan dapat memukul mundur 2 hal yang berkaitan dengan penuaan dan penyakit.

Baca Juga: Disebut Jadi 'Dalang' Sebenarnya di Balik Pandemi Covid-19, Inilah Keluarga Rothschild, Dinasti Yahudi Kaya Raya yang 'Mengendalikan' Uang Dunia Selama 3 Abad

Dengan menggunakan perawatan oksigen hiperbarik (HBOT) pada orang dewasa sehat yang menua, para peneliti menemukan pemendekan telomer (ujung kromosom) dan akumulasi sel-sel tua dan rusak dalam tubuh bisa dibalik.

Artinya, sel darah orang dewasa sebenarnya tumbuh lebih muda seiring dengan kemajuan terapi ini.

Sebanyak 35 orang dewasa di atas usia 64 berkontribusi dalam penelitian ini dan diberi HBOT selama 90 menit sehari, lima kali seminggu selama tiga bulan.

Baca Juga: Berkaitan dengan 'Mata Iblis,' Apa Sebenarnya Makna Gelang Tali Merah yang Dianggap sebagai Khas Tradisi Yahudi Ini?

(*)