Intisari-Online.com -Orang-orang Israel atau Yahudi merupakan keturunan Abraham atau Ibrahim, yang membangun kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan, pencipta alam semesta.
Nama Israel berasal dari nama yang diberikan kepada Yakub (Kejadian 32:29).
Ke-12 putranya adalah inti dari 12 suku yang kemudian berkembang menjadi bangsa Yahudi.
NamaYahudiberasal dari Yehuda (Yehuda), salah satu dari 12 putra Yakub (Ruben, Shimon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asher, Yisachar, Zevulun, Yosef, Binyamin) (Keluaran 1:1).
Keturunan Abraham mengkristal menjadi sebuah bangsa di sekitar 1300 SM setelah Eksodus mereka dari Mesir di bawah kepemimpinan Musa.
Namun, penemuan arkeologis berusia tiga ribu tahun yang terungkap di Tel Dan, Israel utara, menunjukkan fakta baru.
Yakni fakta bahwa salah satu dari 12 suku Israel, suku Dan, mungkin merupakan prajurit Aegean (Yunani).
Dengan kata lain, Samson dan orang Israel kuno lainnya kemungkinan juga keturunan Yunani.
Menurut temuan arkeologis, orang Dan mungkin bukan keturunan darah Israel.
Sebaliknya, mereka sepertinya berasal dari tentara bayaran yang disewa dari Yunani kuno (khusus Aegean) dan Suriah oleh penguasa Mesir Kanaan untuk menjaga ketertiban.
Sesuai dengan Alkitab, setelah orang Israel menyerbu dan menguasai Kanaan, mereka membagi tanah di antara suku-suku Israel, tapi tidak termasuk suku Dan.
Kecewa dengan ketidakadilan seperti itu, orang Dan memutuskan untuk pergi ke utara, dan menaklukkan kota Lais.
Setelah kemenangan, mereka membangun kembali kota dan menamainya kembali.
Temuan yang menghidupkan kembali perdebatan lama
Apakah orang-orang Dan adalah suku Israel yang diabaikan oleh suku-suku setempat?
Mungkinkah mereka keturunan Denyen, sekelompok orang yang digambarkan orang Mesir sebagai Bangsa Laut?
Atau mungkin mereka ada hubungannya dengan Danaoi, salah satu suku Yunani?
Penemuan di Tel Dan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan itu.
Kota Dan dibangun di gundukan dekat bagian selatan Gunung Hermon, gunung tertinggi di Dataran Tinggi Golan.
Pada tahun 2000 SM, kota itu menjadi sangat luas dikelilingi oleh benteng-benteng besar, yang disebut Laish.
Pada Zaman Perunggu Akhir, Laish telah membangun hubungan dagang yang luas dengan negara-negara dan kota-kota pesisir di seluruh Mediterania timur, termasuk Sidon dan Tirus di utara, Mesir di selatan, sebagian besar bagian Yunani.
Temuan Arkeologis menghadirkan pengaruh Yunani
Penemuan sebuah makam yang dibangun dengan batu-batu kasar menunjukkan hubungan antara Laish dan wilayah Yunani di Aegea.
Selain itu, di dalam makam para arkeolog menemukan ratusan keramik.
Menurut analisis kimia, keramik-keramik itu dibuat di negara-kota Yunani Argos, pusat kebudayaan Mycenaean selama Zaman Perunggu.
Penggalian di Tel Dan dimulai pada tahun 1966 dan selesai pada tahun 1999 di bawah kepemimpinan Avraham Biran, seorang arkeolog Israel.
David Ilan dari Hebrew Union College, orang yang memulai kembali penggalian di daerah itu, setelah memeriksa temuan lama dan baru, ia menyarankan bahwa suku Dan mungkin bukan dari Israel.
Orang dari suku Dan yang terkenal adalah Samson, arketipe yang sangat penting dari seorang pahlawan Yunani.
Penemuan di Tel Dan juga menggambarkan unsur-unsur dari Suriah, Mesir, Siprus, dan Aegean.
(*)