Dari daftar ini, kemungkinan negara yang ditarget China untuk membangun pangkalan militer antara lain Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Tanzania, Namibia, dan Seychelles.
Faktanya, di UEA, China berusaha membangun pangkalan militer secara rahasia, sebuah laporan intelijen AS melaporkan dibangunnya Pelabuhan Khalifa di UEA oleh China.
The Guardian melaporkan dari Wall Street Journal jika citra satelit menunjukkan dari pelabuhan Khalifa aktivitas pembangunan mencurigakan di dalam terminal container yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan pengiriman China, Cosco.
Untuk melaksanakannya secara rahasia, ada beberapa hal yang tampaknya tidak diberitahukan oleh pihak Beijing ke UEA, seperti dilaporkan WSJ jika UEA baru-baru ini memerintahkan dihentikannya pekerjaan di fasilitas China di negara mereka, setelah pejabat AS berargumen jika Beijing berniat menggunakan situs tersebut untuk tujuan militer.
Namun, kekhawatiran India belum selesai, pekerjaan di UEA mungkin saja sudah dihentikan, sayangnya China masih punya pilihan lebih mudah yaitu Pakistan.
Pakistan menjadi lokasi sangat strategis bagi China untuk membangun pangkalan militer di Samudera Hindia, karena lokasinya yang memiliki pantai menuju Samudera tersebut dan hubungan erat antara Islamabad dan Beijing.
Beberapa keuntungan ini antara lain:
Pertama, PLA sudah mengenal pelabuhan Karachi, kapal-kapal mereka sudah mengunjungi pelabuhan ini selama berpuluh-puluh tahun lamanya, sejak 1995.