Find Us On Social Media :

Misteri Kalung Hering Tutankhamun, Emas Lambang Dewi Pemakan Bangkai yang Ditempatkan di Dada Mumi Mesir, Bukan Digunakan Sebagai Ornamen Belaka, Lalu untuk Apa?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 17 Desember 2021 | 08:20 WIB

Kalung dewi Nekhbet yang ditaruh di dada mumi Tutankhamun.

Sayap panjang, diatur dalam lingkaran, dibagi menjadi distrik, yang terdiri dari 250 segmen, dengan bulu di bagian belakang terukur dan hias di bagian depan dengan kaca berwarna meniru pirus, jasper, dan lapis lazuli.

Segmen-segmen itu disatukan oleh putra yang melewati mata emas kecil yang menonjol dari tepi atas dan bawahnya.

Di satu sisi setiap segmen, kecuali di distrik yang paling dikenal sebagai selimut, yaitu di bagian atas sayap dekat tubuh, ada batas manik-manik emas yang membagi bulu-bulu kecil milik tetangganya.

Tubuh burung disematkan dengan cara yang sama seperti burung penutup, sedangkan bulu ekornya menyerupai sayap distrik primer dan sekunder.

Paruh dan mata di kepala terbuat dari obsidian yang diukir dengan hati-hati, melansir Egy King.

Pada masing-masing cakar burung itu menggenggam tanda hieroglif ‘shen’, dan bertatahkan kaca biru.

Sebuah mankhet bunga berbentuk penyeimbang, yang dilekatkan oleh anak mata emas di sayap belakang, menempel di bagian belakang mumi.

Kalung dan kerah itu ditempatkan pada mumi Mesir, bukan sebagai ornamen, tetapi untuk memberikan perlindungan magis.

Mereka juga diwakili di sampul karton mumi dan di tutup peti mati antropoid.

Baca Juga: Inilah Ibu dari Para Dewa dan Benda-benda Langit dalam Mitologi Mesir Kuno, Dewi Nut, dengan Tangan Terangkat Bantu Terlahir Kembali di Akhirat dan Perlindungan Bagi Jiwa-jiwa yang Lelah