Find Us On Social Media :

Vladimir Putin Masuk Daftar 10 Pria yang Paling Dikagumi Dunia, Beginilah Kehidupan Awal Putin dari Mata-mata KGB hingga Menjadi Sosok yang Disegani

By Tatik Ariyani, Rabu, 15 Desember 2021 | 10:42 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menempati urutan kesembilan dalam peringkat YouGov sebagai pria paling dikagumi di dunia pada tahun 2021.

YouGov adalah firma riset pasar dan analisis data internasional berbasis Internet Inggris, yang berkantor pusat di Inggris, dengan operasi di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, dan Asia-Pasifik.

Putin (69) naik dua tingkat, menyalip Jack Ma dari Alibaba Group yang berada di posisi kesepuluh, sementara mantan Presiden AS Barack Obama bertahan di tempat pertama setelah menggulingkan posisi pengusaha Bill Gates tahun lalu.

 

Studi tahun ini mensurvei 42.000 orang di 38 negara.

Baca Juga: Gawat! Ancaman Perang Rusia-Ukraina Rupanya Bisa Berubah Jadi Perang Nuklir, Vladimir Putin Ancam Gunakan Rudal Nuklir Jarak Menengah, Uni Eropa Bisa Lenyap Seketika

Responden diminta untuk menyebutkan nama orang publik yang mereka kagumi dan kemudian memilih kepribadian yang paling mengagumkan dari daftar pilihan.

Hasil setiap negara juga dibobot untuk mewakili ukuran populasi negara tersebut.

Berbicara mengenai Vladimir Putin, tak lengkap rasanya jika tidak membicarakan tentang karirnya sebelum dia berkuasa.

Untuk menuju puncak karirnya, Putin menghabiskan bertahun-tahun sebagai intelijen Rusia dan politik lokal sebelum menjadi pemimpin negara.

Baca Juga: Pantas Ngotot Kembalikan Kejayaan Uni Soviet Sampai Nekat Invasi Ukraina, Ternyata Putin Pernah Banting Setir dari Agen KGB ke Profesi Ini Gara-gara Soviet Runtuh

Melansir Business Insider, inilah perjalanan karir Putin hingga dia bisa naik ke tampuk kekuasaan:

1. Kehidupan awal dan karier KGB

Putin lahir dari keluarga kelas pekerja di Leningrad pada tahun 1952.

Ayahnya seorang veteran perang dan pekerja pabrik.

Putin dewasa menyukai novel mata-mata dan acara TV.

Ketika masih sekolah, Putin pergi ke badan keamanan dan intelijen KGB, kemudian bertanya bagaimana dia bisa bergabung.

Orang-orang di KGB mengatakan bahwa dia perlu bekerja keras dan belajar hukum.

Putin mempelajarinya di Leningrad State University dan kemudian menghabiskan 17 tahun sebagai agen tingkat menengah yang bekerja di intelijen asing.

Baca Juga: Hanya Ada di Jepang, Inilah Agama Shinto yang Ternyata Tidak Sesederhana Menyembah Matahari dan Bisa Menyembah Siapa Saja Termasuk Korban Kecelakaan di Jalan!

Selama waktu inilah dia menempa dirinya dengan pengalaman yang juga menjadi momen menentukan dalam hidupnya.

Sebagai presiden, Putin dikenal karena nasionalisme dan patriotisme, sifat-sifat yang dapat dihubungkan kembali ke masa mudanya.

2. Awal karier politik

Pada tahun 1991, Putin telah resmi mengundurkan diri dari KGB.

Dia kembali ke Leningrad (sekarang St. Petersburg) dan bekerja untuk walikota demokratis pertama di kota (dan mantan profesor hukumnya), Anatoly Sobchak.

Putin bekerja sebagian besar di belakang layar dan tetap rendah hati.

Putin mendapatkan teknik politiknya dari Sobchak, yang dikenal memiliki kecenderungan otoriter yang kuat.

Putin sangat setia kepada Sobchak yang dibuktikannya dengan menolak tawaran pekerjaan dari walikota terpilih saat Sobchak tidak terpilih kembali.

Baca Juga: Dicintai Penggemar Drama Korea, Beginilah Nasib Aktor Senior Kang Dong Won yang Karirnya Meredup Akibat Dosa Masa Lalu

Putin mengatakan, "Lebih baik digantung untuk kesetiaan daripada dihargai karena pengkhianatan."

Pada tahun 1996, Putin dan keluarganya pindah ke Moskow.

Di sana, dia cepat menaiki tangga dan menjadi kepala FSB (lembaga yang menggantikan KGB) pada tahun 1998.

Pekerjaan itu hanya akan diberikan kepada orang-orang yang paling terpercaya.

3. Diangkat menjadi perdana menteri dan masa kepresidenan pertama Putin

Pada Agustus 1999, Yeltsin menunjuk Putin sebagai perdana menteri di Rusia.

Yeltsin kemudian mengundurkan diri sebagai presiden.

Pada bulan Maret, Putin memenangkan pemilihan.

Selama masa jabatan pertamanya, Putn berfokus terutama pada urusan domestik dengan dua agenda: perang dengan Chechnya dan para oligarki era Yeltsin.

Awal masa jabatannya, Putin mengalami waktu yang sangat rumit antara konflik dengan Chechnya dan menghadapi para oligarki era Yeltsin.

Pada tahun 2002, sebuah teater Moskow disergap oleh 40 militan Chechnya selama 3 hari dengan 912 sandera dan 129 di antaranya meninggal.

Alih-alih bernegosiasi dengan para penyandera, Putin memilih untuk menyerang yang kemudian semakin mengukuhkan reputasinya hingga 83%.

4. Pemilihan kembali

Pada 2004, Putin terpilih kembali untuk masa jabatan kedua.

Dia terus fokus pada urusan dalam negeri tetapi menarik kritik besar atas tindakan kerasnya terhadap media.

Tahun 2006, seorang wartwan dibunuh karena menulis tentang korupsi dalam tentara Rusia sehubungan dengan Chechnya.

Banyak orang mengkritik Putin karena gagal melindungi media.

Beberapa minggu setelahnya, seorang pembelot FSB diracuni di London.

Terlepas dari hal itu, Putin tampaknya disukai secara keseluruhan.

Selama dua periode pertamanya, PDB Rusia meningkat 70% dan investasi meningkat 125%.

5. Menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya

Tahun 2008, Dmitry Medvedev terpilih sebagai presiden dan dia menjadikan Putin sebagai perdana menteri baru.

Kemudian muncul krisis keuangan global dan Rusia terlibat dalam konflik internasional lima hari, Perang Rusia-Georgia, dengan Georgia dan wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia.

6. Masa jabatan sekarang sebagai presiden

Pada 2012, Putin memeangkan pemilihan Presiden untuk ketiga kalinya dengan masa jabatan enam tahun.

Meski diisukan ada kecurangan pemilu, tapi secara resmi Putin mendapat hampir 64% suara.

Pada Maret 2014, Putin menarik perhatian dunia ketika dia mencaplok Krimea dalam salah satu gerakan geopolitik paling rumit dan kontroversial tahun ini.

Putin juga telah mulai mengeksplorasi hubungan dengan China, terutama karena Rusia membutuhkan mitra dagang lain setelah Barat memberlakukan sanksi atas tindakan tersebut.

7. Ancaman Putin ke Barat

Para ahli khawatir bahwa tatanan dunia liberal berada di bawah ancaman.

Trump tampaknya berbagi pandangan Putin tentang aliansi NATO dan telah melangkah lebih jauh dengan menyebutnya 'usang'.

Jika NATO hancur, itu akan menjadi kemenangan bagi Putin.

Dia telah memperluas kekuasaan Rusia di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah, dan NATO adalah salah satu kendala yang mencegahnya memperluas pengaruhnya di seluruh Eropa Timur.

8. Membunuh para pembangkang

Banyak kritikus Kremlin telah mati karena keracunan dalam beberapa tahun terakhir.

Mempertimbangkan seberapa kuat Putin mengendalikan pemerintahannya, tidak mungkin dia tidak menyadari operasi pemerintah untuk menetralisir musuh.

Pembunuhan seperti itu sering dilakukan dengan tingkat keterampilan tinggi yang menunjukkan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh pembunuh bayaran biasa.

9. Kecenderungan kuat

Putin dengan hati-hati menciptakan citra kuatnya dan ada banyak foto dirinya tanpa baju di padang gurun untuk membuktikannya.

Selain tuduhan menjatuhkan sanksi terhadap jurnalis dan pembangkang, Putin telah diketahui menggunakan taktik intimidasi untuk menggoyahkan orang.