Aktivitas mencurigakan Gilchalan sudah dicurigai oleh penegak hukum Indonesia sejak 2020.
Setelah saat itu mereka mengumpulkan informasi mengenai Gilchalan dan juga bekerja sama dengan maskapai dan otoritas bandara guna melacak jika Gilchalan kembali masuk ke Indonesia.
Akhirnya kerja sama itu membuahkan hasil menangkap Gilchalan dengan baik.
Kecurigaan aparat bertambah ketika mendapatkan hasil ekstraksi yang dilakukan penegak hukum terhadap 11 ponsel Gilchalan, karena tidak hanya ditemukan kontak telepon tapi ada 400 gigabita (GB) data yang terunduh dari ponsel-ponsel tersebut.
Ditemukan foto tiga pejabat militer dan pertahanan Indonesia, juga hasil pindai 56 paspor dari Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda, Italia, Polandia, Denmark, Ceko, Bulgaria, dan Belarus.
Serta Amerika Serikat (AS), Argentina, Kanada, Meksiko, Iran, Uzbekistan dan Pakistan.
Tidak hanya itu ada juga beberapa pas foto berlatar biru yang sama dengan foto di sebagian paspor.
Meski begitu beberapa di antaranya berbeda bentuk wajah, model rambut dan pakaian yang dikenakan.