Penulis
Intisari - Online.com -Vladimir Putin bisa dibilang merupakan salah satu pemimpin dunia yang bisa bergerak cepat untuk mencapai tujuannya.
Selain melakukan panggilan video dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk membahas masalah Ukraina dan ketegangan militer yang mungkin terjadi, Putin ternyata diam-diam undang negara sekutu AS untuk bergabung denganmereka.
Melansir Economic Times, Putin sempat bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Saat itu ia mengatakan Moskow khawatir mengenai apapun terkait dengan terorisme dan sindikat perdagangan obat-obat terlarang.
Ia juga mengkhawatirkan situasi di Afghanistan.
Namun sebelum membahas isu-isu yang mereka kemukakan, Putin ternyata mengundang Modi untuk mengunjungi Rusia di tahun 2022 menurut pernyataan gabungan setelah bertemu hari Senin lalu.
"Presiden Putin berterima kasih kepada PM Modi atas keramahtamahannya yang ia tunjukkan kepada Presiden Putin dan delegasinya di New Delhi.
"Ia mengundang PM Modi mengunjungi Rusia tahun depan untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Tahunan India-Rusia ke-22," demikian pernyataan Kremlin yang dikutip oleh Sputnik.
Senin lalu, Modi dan Putin bertemu setelah keduanya sama-sama menghadiri pertemuan BRICS tahun 2019 di Brasilia.
Telah ada 6 pembicaraan via telepon antara Modi dan Putin sejak saat itu, terpisah dari pertemuan virtual yang mereka hadiri untuk pertemuan berbagai negara.
Kunjungan ini merupakan kelanjutan tradisi pertemuan tahunan yang diadakan secara alternatif di India dan Rusia.
Modi yang mengadakan pertemuan tahunan dengan Putin di Hyderabad House mengatakan jika India dan Rusia telah secara teratur menghubungi satu sama lain mengenai Afghanistan dan isu regional.
"Kami jelas-jelas khawatir mengenai apapun yang terkait dengan terorisme dan perang melawannya. Terorisme itu juga mengenai perang melawan perdagangan obat terlarang dan kejahatan terorganisir. Dalam hal ini, kami tidak bisa apapun selain khawatir mengenai situasinya dan bagaimana berkembangnya di Afghanistan," ujar Putin setelah Pertemuan Tahunan India-Rusia ke-21.
Dua negara juga mengamankan kesepakatan penjualan 601.427 senapan AK-203 melalui perusahaan Indo-Russia Rifles Pvt Ltd, di bawah kesepakatan kerjasama militer-teknologi untuk 2021-31.
Sebelumnya di hari yang sama, kedua negara mengadakan pertemuan lebih awal yaitu Dialog Menteri 2+2.
Sedikit informasi, India memiliki persekutuan kuat dengan Amerika Serikat (AS).
India merupakan anggota dari Quadrilateral Security Dialogue, kelompok 4 negara: AS, Australia, India dan Jepang.
Awalnya kerjasama hanya dalam bidang maritim setelah tsunami Samudera Hindia tahun 2004.
Namun kini negara-negara itu yang semuanya menunjung demokrasi dan ekonomi yang kuat, bekerja untuk agenda lebih besar termasuk mengatasi masalah keamanan, ekonomi dan kesehatan.
Namun, bukan rahasia lagi jika India membeli sebagian besar senjata militer mereka dari Rusia.
Mengutip National Interest, pada 9 bulan pertama tahun 2019 India menghabiskan total USD 14,5 miliar untuk senjata-senjata Rusia.
Ternyata pembelian senjata dari Moskow oleh India sudah dilakukan besar-besaran dari sejak 1960-an, dan sistem senjata seperti helikopter Mi-4, tank T-55 dan rudal anti kapal SS-2 Styx telah memainkan peran penting dalam konflik militer India.
Saat persekutuan berubah di era pasca Perang Dingin, Washingon telah mendorong New Delhi ikut dalam upaya melawan kebangkitan China menjadi negara adidaya, membuat India membeli sistem militer AS seperti pesawat patroli maritim P-8 Poseidon dan helikopter penyerang Apache.
Lebih jauh lagi, India menarik diri dari program ambisius itu untuk bergabung mengembangkan varian spesifik India dari jet tempur Su-57 Rusia tahun 2018.
Moskow juga menginginkan ekspor senjata ke musuh India, Pakistan.
Kini, penjualan masih terus dilakukan walaupun Washington telah membuat sanksi untuk negara-negara yang membuat perdagangan senjata besar dengan Rusia, setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina tahun 2014.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini