Belum Direstui Vladimir Putin, Inilah Rencana Besar Rusia Tahun 2022, Usai Dibongkar AS Siapkan 175.000 Tentara Untuk Gempur Ukraina, Ternyata Rusia Juga Incar Hal Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Ukraina berhenti menantang Moskow dengan aliansi militernya dengan NATO, dan NATO berhenti memusatkan operasi di dekat perbatasan Rusia.

Intisari-online.com - Situasi Rusia-Ukraina sedang memanas dan kini kedua negara ini diprediksi akan berperang.

Dilaporkan bahwaRusia sudah siapkan 175.000 tentara untuk menyerang Ukraina.

Namun, sehari setelah media AS mengutip sumber-sumber intelijen bahwa Rusia mungkin bersiap untuk menyerang Ukraina dengan 175.000 tentara.

Surat kabar Jerman Bild mengatakan bahwa Rusia juga akan menyerang dalam tiga tahap.

Baca Juga: Bukannya Khawatir Dengan Munculnya Covid-19 Varian Omicron, Presiden Rusia Vladimir Putin Malah Sebut Omicron Sebagai Berita Bahagia, Ini Alasannya

Surat kabar Bild mengutip seorang pejabat senior keamanan NATO yang mengatakan bahwa Rusia telah menyiapkan rencana untuk menduduki dua pertiga wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengkonfirmasi bahwa rencana itu adalah salah satu rencana Rusia untuk menyerang Ukraina dan belum disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut penilaian surat kabar Jerman berdasarkan intelijen Barat, Rusia dapat menyerang Ukraina pada Januari atau Februari 2022, jika Barat dan Kiev tidak memenuhi persyaratan Rusia.

Salah satu syaratnya termasuk bahwa Ukraina berhenti menantang Moskow dengan aliansi militernya dengan NATO, dan NATO berhenti memusatkan operasi di dekat perbatasan Rusia.

Baca Juga: Pantas Vladimir Putin Tetap Tenang Walau Digertak Satu Eropa, Tak Disangka dengan Senjata Ini, Rusia Bisa Ratakan Inggris Cuma dalam Hitungan Menit

Menurut surat kabar Bild, rencana Rusia untuk menyerang Ukraina dibagi menjadi tiga langkah. Pada fase 1, pasukan Rusia di Krimea secara bersamaan akan menyerang Ukraina dari selatan.

Pasukan Rusia mendarat di laut dekat Odessa dan di udara di atas kota Kherson, untuk membagi Ukraina, sehingga mustahil bagi Kiev untuk menerima dukungan dari laut.

Fase 2 dari rencana ofensif termasuk tank dan pesawat tempur Rusia melintasi perbatasan timur, mengambil kendali dari dua kota Ukraina Dnipro dan Poltava.

Tahap terakhir termasuk pengepungan ibukota Kiev, yang diambil alih oleh pasukan Rusia dari Belarus.

Pejabat NATO yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Rusia juga dapat mengirim pasukan dari Belarus untuk menyerang ibukota Kiev pada tahap pertama, tergantung pada situasi sebenarnya.

Sumber lain mengatakan bahwa tentara Ukraina dapat mempersulit Rusia, tetapi tidak dapat mempertahankannya karena kurangnya peralatan dan tenaga kerja yang terbatas.

Informasi yang diterbitkan oleh surat kabar Jerman Bild datang setelah Associated Press dan Washington Post.

Mengutip sumber-sumber intelijen AS, mengatakan bahwa Rusia telah memusatkan 175.000 tentara di perbatasan Ukraina, siap untuk menyerang.

Kremlin telah membantah informasi ini.

Artikel Terkait