Akhirnya, pada tahun 1510, kaisar Zhengde menyadari adanya korupsi dan memerintahkan eksekusi kepala kasim, Liu Jin, yang rumahnya ditemukan ditumpuk dengan permata langka, emas, dan perak.
Zhengde memerintahkan Liu dieksekusi dengan proses pemotongan lambat selama 3 hari.
Liu menyerah pada hari kedua. Dalam novel era Ming, seperti “The Zhengde Emperor Roams through Jiangnan”, disebutkan bahwa Zhengde sebagai orang gila karena bodoh dan mudah ditipu.
Pada satu hari, ia menikmati semangkuk bubur nasi yang dia yakini dibuat dari mutiara yang dimasak.
Tapi, jabatan kasim masih mempertahankan posisi berpengaruh dalam pemerintahan, karena kaisar menolak mengabdikan dirinya untuk urusan negara.
Sebaliknya, dia senang melakukan perjalanan penyamaran ke seluruh negeri.
Pada satu kesempatan dia hampir ditangkap dalam serangan Mongol.
Zhengde menghabiskan waktunya untuk mempelajari bahasa-bahasa eksotis.