Intisari-Online.com -Lebih dari 4.000 tahun yang lalu, pengrajin Mesir kuno mengukir rupa seorang ratu dalam bentuk patung kayu.
Bahkan patung itu dihiasi dengan anting-anting kayu.
Hal itu diungkap oleh sebuah penemuan baru yang diumumkan 18 Oktober 2017 oleh kementerian barang antik Mesir.
Kepala kayu yang ditemukan kemungkinan menggambarkan penguasa dinasti keenam, Ratu Ankhnespepy II (juga dieja Ankhesenpepi II), kata kementerian itu, melansir Live Science (19 Oktober 2017).
Kepala kayu berukuran 12 inci (30 sentimeter) itu ditemukan di lapisan bumi di dekat kuil ratu di pekuburan Saqqara oleh tim arkeologi Prancis dan Swiss dari Universitas Jenewa.
Ankhnespepy II memiliki sejarah terkenal.
Dia terlahir sebagai orang biasa, tetapi kemudian kakak perempuannya, Ankhenespepi I, menikah dengan Firaun Pepi I.
Keduanya memiliki seorang putra bernama Merenre, tulis ahli Mesir Kuno Vivienne Callender dalam laporan tahun 2012 untuk The Encyclopedia of Ancient History.
Kemudian, adik perempuannya, Ankhnespepy II, menikah dengan Firaun Pepi I.
Callender menjelaskan, setelah Firaun Pepi I meninggal sekitar tahun 2350 SM, sang ratu bertindak sebagai wali bagi putranya yang berusia 6 tahun, Pepi II, hingga ia dewasa.
Terlebih lagi, Ankhnespepy II menikahi keponakannya, Merenre, sebuah pernikahan yang oleh para ahli dianggap "unik dalam sejarah Mesir," tulis Callender.
Ankhnespepy II dan keponakannya memiliki seorang putri yang juga bernama Ankhenespepi.
Mengingat Ankhnespepy II tidak terlahir sebagai bangsawan, sangat mengejutkan bahwa "dia adalah salah satu ratu paling berpengaruh dalam sejarah Mesir," tulis Callender dalam laporan tersebut.
Para arkeolog menemukan piramida — batu penjuru untuk obelisk — di daerah yang sama di mana mereka menemukan kepala kayu, yang berjarak sekitar satu jam perjalanan ke selatan Piramida Agung Giza, Philippe Collombert, kepala tim arkeologi Prancis-Swiss dan ahli Mesir Kuno di Universitas Jenewa, mengatakan kepada Kementerian Purbakala Mesir.
Piramida itu terbuat dari granit merah muda, dan mungkin milik kuil pemakaman ratu, kata Collombert.
"Ini adalah wilayah yang menjanjikan yang dapat segera mengungkap lebih banyak rahasianya," kata Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan di Mesir, dalam sebuah pernyataan.
Para arkeolog berencana untuk melanjutkan penggalian mereka, dengan tujuan menemukan piramida lain yang dibangun untuk ratu dan kompleks pemakaman serta artefak terkait, kata Waziri.