Intisari - Online.com -Peradaban Mesir Kuno menghadirkan dunia yang berbeda dari yang dikenal manusia kebanyakan.
Salah satu raja atau firaun yang terkenal dari Mesir Kuno adalah Tutankhamun.
Tutankhamun adalah firaun yang makamnya pertama kali ditemukan dan terdapat begitu banyak harta di dalam makamnya.
Mengutip historymuseum.ca, lebih dari 3000 harta karun diletakkan di dalam makamnya untuk membantunya masuk ke dalam dunia orang mati.
Dinding-dinding makamnya dilukis dengan kejadian perjalanannya ke dunia orang mati.
Kamar di makamnya terdiri dari 4 kuil berlapis emas, di dalamnya terdapat sebuah sarkofagus merah yang berisikan tiga peti mati.
Mumi Tutankhamun beristirahat di peti mati paling dalam, yang terbuat dari emas murni dan beratnya kira-kira 110.4 kilogram.
Jasadnya dibungkus dengan kain linen dan di wajahnya dipasang topeng emas.
Lantas, dari mana semua harta karun yang ada di makamnya itu?
Arkeolog semakin pusing setelah ditemukan lagi lebih dari 117 kilogram emas di makamnya.
Melansir YouTube National Geographic, di bawah benteng yang runtuh di salah satu bagian dari gurun Timur, Tutankhamun ternyata mendapatkan emasnya dari gurun Timur yang tidak dapat dihuni.
Arkeolog kebingungan apakah penambang emasnya mendiami gurun yang tidak bisa dihuni tersebut.
Selanjutnya tim arkeolog temukan batu-batu blok yang menawarkan penggambaran kependudukan rakyat Mesir Kuno di era Tutankhamun.
Jennifer Gates-Foster, arkeolog yang bekerja mencari tahu rahasia Tutankhamun tersebut, mengatakan bahwa, "Ini adalah blok-blok arsitektural," sembari menunjukkan beberapa batu-batu besar yang memiliki detail pahatan hieroglif di permukaannya.
"Blok-blok ini mengindikasikan mereka dipahat dan dipasang di beberapa bangunan di era kekuasaan Tutankhamun.
"Ini menarik karena memberikan kita semacam catatan untuk waktu ketika lokasi ini sibuk dan aktif dan penting selama dinasti ke-18."
Blok-blok tersebut dipindahkan untuk dianalisis lebih lanjut.
Sementara tim ekskavasi menggali lebih dalam, mereka menemukan petunjuk jika lokasi tersebut dulunya dipakai di era Tutankhamun.
Gates-Foster mengatakan penemuan mereka menunjukkan gaya yang sangat berbeda dari gerabah bergaya Yunani yang ditemukan di bagian benteng yang lain.
"Gerabah jenis ini yang merupakan milik Kerajaan Baru tidaklah dibuat dengan roda, ini buatan tangan dan itu bisa dilihat dari interior di dalam gerabah yang memiliki permukaan sangat berbeda dan sudah dihaluskan dengan batu penghalus, kemungkinan besar."
Penggalian mereka tidak hanya menemukan satu atau dua gerabah dari era Tutankhamun.
Gates-Foster menguak jika lapisan di bawah lapisan yang mereka gali justru penuh dengan gerabah era Tutankhamun.
Penemuan ini menunjukkan situs tersebut dipakai oleh para penambang emas Tutankhamun, tapi penemuan yang mereka dapatkan tidak berhenti di situ.
Lantas, bagaimana penambangnya bisa hidup di gurun yang bahkan tidak dapat dihuni itu?
Rupanya, ditemukanlah sumur di 60 kaki di bawah permukaan, dengan memotong dasar batu.
Sumur tersebut menjadi jawaban mengapa pekerja Tutankhamun bisa tinggal di tempat tersebut.
Bukti dari situs ini dan situs lainnya menguatkan bagaimana Tutankhamun bisa mendapatkan emas-emasnya.
Kini bisa dibayangkan para penambang harus berjalan jauh dari Lembah Sungai Nil menyeberangi gurun yang panas dan kering menuju tambang emas tersebut.
Berkat kecerdasan insinyur Mesir Kuno, mereka membangun sumur sepanjang perjalanan mereka untuk mendapatkan air minum yang saat itu lebih berharga dari emas.
Masing-masing sumur berjarak satu hari perjalanan darat dengan berjalan kaki dari sumur terakhir, menciptakan jaringan peristirahatan yang penting.
Hal inilah yang mencegah mereka tewas atau tidak selamat dari perjalanan yang brutal menyeberangi gurun menuju tambang emas di Timur kemudian membawanya kembali untuk Tutankhamun.
Kini, terkuak sudah salah satu rahasia Tutankhamun.
Situs penggalian tambang begini menjadi penting untuk melaksanakan pemakaman megah dalam sejarah Mesir Kuno.
"Emas di peti matinya, topengnya yang terbuat dari emas, itu semua berasal dari gurun Timur ini," ujar Gates -Foster.
"Sehingga situs seperti ini yang tampaknya sangat sederhana justru merupakan mekanisme yang membuat emas Kerajaan Baru bisa ditambang."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini