Find Us On Social Media :

Tergeletak Bak Sajadah di Reruntuhan Banten, Inilah Watu Gilang, Tempat Raja-raja Banten Dinobatkan, Tak Berani Dipindahkan oleh Sunan Gunung Jati Karena Ini

By Mentari DP, Kamis, 2 Desember 2021 | 15:30 WIB

Kerajaan Pajajaran termasuk kerajaan bercorak Hindu terbesar di Indonesia.

Intisari-Online.com - Selain Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajajaran juga termasuk kerajaan bercorak Hindu terbesar di Indonesia.

Kerajaan Pajajaran diperkirakan berpusat di Pakuan (Bogor sekarang), Jawa Barat.

Kerajaan ini berhasil mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi (1482-1521 M). 

Baca Juga: Minum Obat Pahit! Mending Rajin Makan Ubi Jalar Setiap Pagi, Dijamin Tubuh Bakal Rasakan Manfaat Luar Biasa Ini, Selamat Tinggal Rumah Sakit

Pada masa kepimpinannya, kerajaan dalam keadaan teratur dan tenteram.

Sayangnya, pada 1579, Kerajaan Pajajaran runtuh akibat serangan dari kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten.

Walau Pajajaran telah runtuh, ada beberapa peninggalan mereka yang tersebar di beberapa tempat.

Di antaranya Babad Pajajaran, Carita Parahyangan, Carita Waruga Guru, Prasati Batu Tulis (Bogor), Prasasti Sanghyang Tapak (Sukabumi), Prasasti Kawali (Ciamis), Tugu Perjanjian Portugis, dan Taman Perburuan (sekarang menjadi Kebun Raya Bogor)

Selain itu ada Watu Gilang.

Baca Juga: Pantas Jadi Sorotan Seluruh Dunia, Kerusuhan di Negara Ini oleh Rakyatnya Sendiri Rupanya Dipicu oleh Persaingan China, Taiwan, dan AS, Situasi Asli di Sana Sungguh Mengerikan!

Apa itu Watu Gilang?

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id pada Kamis (2/12/2021), Watu Gilang adalah tempat penobatan raja-raja di Kesultanan Banten.

Watu Gilang merupakan sebuah batu andesit.

Bentunya segi empat berukuran panjang 190 cm, lebar 121 cm dan tebal 16,5 cm dengan permukaan datar.

Batu tersebut berada di depan pintu gerbang utara Keraton Surosowan dekat alun-alun.

Ada sebuah cerita dalam Babad Banten pupuh XVIII.

Tertulis Sunan Gunung Jati menyuruh anaknya Maulana Hasanuddin untuk mendirikan kota di dekat pantai.

Dia memberi petunjuk bahwa pasar hingga alun-alun harus dibangun.

Akan tetapi Watu Gilang tidak boleh dipindahkan dari tempatnya.

Alasannya jika Watu Gilang dipindahkan, maka hal itu berarti jatuhnya negeri itu.

 

Baca Juga: Pantesan Jadi Salah Satu Kerajaan Terbesar di Indonesia, Rupanya Mata Uang China Laris Manis di Kerajaan Majapahit, Hal Ini yang Jadi Pemicunya

Namun berdasarkan catatan sejarah dalam Serat Banten, Watu Gilang justru dipercaya berasal dari Kerajaan Pajajaran.

Konon ini karena Kerajaan Pajajaran ditaklukan oleh Kesultanan Banten.

Sehingga ada kepercayaan soal pemindahan Watu Gilang dari bekas pusat Kerajaan Pajajaran yang Hindu ke pusat Kerajaan Banten yang Islam.

Yakini kesaktian raja-raja Sunda bisa turun ke raja-raja Banten.

Jadi, Watu Gilang dianggap tidak sesuai dengan agama Islam.

 

Baca Juga: Jangan Kira Hanya Tombak dan Keris Saja, Ternyata Majapahit Sudah Gunakan Senapan Raksasa Sebagai Senjata, Inilah Senapan Buatan Gajah Mada