Find Us On Social Media :

Kisahkan Orang-orang Sunda yang Maki-maki pada Patih Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit yang Ratapi Putri Sunda, Seperti Inilah Isi Kidung Sunda Peninggalan Kerajaan Pajajaran

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 1 Desember 2021 | 14:25 WIB

Kidung Sunda peninggalan Kerajaan Pajajaran?

Cerita yang dikisahkan dalam Kidung Sunda dengan gaya bahasa lugas dan lancar, tidak berbelit-belit seperti karya sastra sejenis.

Mengutip Wikipedia, kisah dalam Kidung Sunda memadukan unsur-unsur romantis dan dramatis yang memikat.

Dengan penggunaan gaya bahasa yang hidup, tokoh protagonis dalam kisah ini bisa ‘hidup’.

Seperti adegan orang-orang Sunda yang memaki-maki patih Gajah Mada dilukiskan secara hidup, meski kasar.

Prabu Hayam Wuruk yang meratapi Putri Sunda pun dilukiskan secara indah yang membuat para pembaca terharu.

Cerita yang dikisahkan dalam Kidung Sunda juga bisa dikatakan logis dan masuk akal, semuanya bisa saja terjadi, kecuali moksanya patih Gajah Mada.

Dalam Kidung Sunda ini, nama raja, ratu, dan putri Sunda tidak disebutkan namanya, namun dalam sumber lain sering disebut bernama Dyah Pitaloka.

Dalam teks Kidung Sunda juga dibedakan pengertian antara Nusantara dan tanah Sunda.

Rupanya orang-orang Sunda dianggap bukan orang Nusantara, kecuali oleh patih Gajah Mada.

Baca Juga: Pilih Tinggalkan Keraton dan Asingkan Diri di Kaki Gunung demi Hindari Penyebaran Islam dari Kesultanan Banten, Keturunan Pajajaran Ini Kini Malah Tersohor akan Adat Istiadatnya