Find Us On Social Media :

Saat Seluruh Dunia Ketar-ketir Bahkan Muncul Gelombang ke-3, Pakar Jerman Ini Malah Sebut Varian Omicron Sebagai Kabar Baik Umat Manusia, Apa Maksudnya?

By Mentari DP, Selasa, 30 November 2021 | 14:30 WIB

Varian baru virus corona Omicron.

Karl Lauterbach menyarankan bahwa Omicron memiliki banyak mutasi yang berarti dapat dioptimalkan untuk infeksi, tetapi lebih sedikit menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Ingat, Omicron memiliki hingga 32 mutasi pada protein lonjakan, yang dua kali lebih banyak dari varian Delta.

Pernyataan Karl Lauterbach itu muncul tidak lama setelah para ahli di Afrika Selatan mengkonfirmasi bahwa Omicron menyebabkan gejala Covid-19 yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.

Sebelumnya, pakar medis di Afrika Selatan mengatakan varian Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada banyak varian sebelumnya.

Seperti sakit kepala, nyeri otot dan kelelahan, dan belum ada laporan kasus rawat inap atau kematian.

Dr Angelique Coetzee, presiden Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan tujuh orang yang dirawatnya menderita kelelahan, nyeri otot ringan, tenggorokan gatal, dan batuk kering.

Dr Coetzee mengatakan orang yang terinfeksi pulih dengan baik di rumah dan menjadi lebih baik dalam dua hingga tiga hari.

Tidak ada yang mengalami kehilangan rasa atau bau atau penurunan tajam kadar oksigen darah.

Sebagian besar infeksi varian Omicron sampai saat ini terjadi pada orang yang usianya muda.

Akibatnya, para ahli menyarankan bahwa gejala dan tingkat keparahannya dapat bervariasi ketika Omicron menyebar ke kelompok usia yang lebih tua dan memiliki sakit kronis.

Profesor Paul Hunter, spesialis penyakit menular di University of East Anglia, mengatakan teori Karl Lauterbach mungkin benar.

Baca Juga: Gawat, Dunia Kembali Terancam dengan Varian Baru Virus Corona Bernama Omicron, Benarkah Varian Ini Bakal Lebih Berbahaya dari Varian Delta hingga Vaksin Tidak Mempan?