Find Us On Social Media :

'Shalom Haver,' Ucap Presiden AS ke-42 di Pemakaman Rabin Israel yang Dibunuh pada 1995, Ternyata Ini Alasan di Balik Mesranya Hubungan Negeri Yahudi Itu dan AS

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 30 November 2021 | 10:31 WIB

(Ilustrasi) Kenapa Israel dan Amerika Serikat Berhubungan Baik?

Pada 1967, Amerika Serikat berdiri di belakang Israel dalam Perang Enam Hari dengan negara-negara Arab di sekitarnya.

Pada 1995, Clinton memenangkan hati Israel dalam pidato menangis di pemakaman Rabin yang dibunuh, mengatakan dalam bahasa Ibrani "shalom haver", atau "selamat tinggal teman".

Pada 2009, Presiden Amerika Serikat ke-43 George W Bush memberi tahu parlemen Israel dalam pidatonya bahwa ikatan yang tidak dapat dipatahkan antara Israel dan AS berjalan lebih dalam dari pada perjanjian apa pun, didasarkan pada tautan bersama ke Alkitab.

Amerika Serikat melihat Israel sebagai alat yang berguna untuk menahan pengaruh Soviet di Timur Tengah, yang signifikan di antara negara-negara Arab, selama Perang Dingin.

Baca Juga: Pantas Pasukan Israel 'Sering Bikin Rusuh,' Ternyata Ada 5 Senjata Ini yang Jadi 'Bekingannya'

Mengutip Vox.com (2014), setelah Perang Dingin hubungan kedua negara semakin dekat.

Bantuan Amerika Serikat ke Israel terus mengalir, seperti halnya dukungan diplomatik.

Amerika Serikat menjadi semakin terlibat dalam mengelola perselisihan dan masalah di Timur Tengah selama Perang Dingin, dan mempertahankan peran itu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia pada tahun 1990-an.

Stabilitas di Timur Tengah terus menjadi kepentingan utama Amerika, karena sejumlah alasan termasuk pasar minyak global, dan AS mengambil peran sebagai penjamin stabilitas regional.

Baca Juga: Israel Berkali-kali Luncurkan Serangan Rudal ke Suriah, Apa Sebenarnya yang Menjadi Target Israel?