Amerika Pepet Rusia, Nekat Kirim 10 Jet Tempur Pembom Nuklir Sampai Wilayah Krusial Ini, Tujuannya Bikin Seluruh Dunia Panik, Petinggi Rusia Sampai Angkat Bicara

Afif Khoirul M

Penulis

Pesawat tak berawak Amerika XQ 58A

Intisari-online.com - Intensitas ancaman Amerika ke Rusia tampaknya juga sedikit lebih ketat seperti yang dilakukan ke China.

Seperti diketahui belakangan, konflik Rusia dengan Ukraina semakin memanas di Eropa Timur.

Menyebabkan Amerika ikut campur masalah ini dengan mengirimkan pasukan ke wilayah tersebut.

Seperti diketahui, beberapa pesawat dikirim AS menuju titik berbahaya untuk mengancam Rusia.

Baca Juga: Disebut Sembrono dan Tak Tau Diri, Ternyata Diam-diam Rusia Tembakakn Rudal Militer untuk Hancurkan Satelit di Luar Angkasa Ini, Alasannya Bikin Amerika Marah Besar

Pembom strategis AS baru-baru ini meningkatkan frekuensi operasi mereka di Eropa Timur.

Tujuannua untuk menguji kemampuan Rusia bereaksi jika terjadi perang nuklir, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.

Berbicara setelah pertemuan online dengan timpalannya dari China Wei Fenghe.

Shoigu mengatakan bahwa AS telah secara signifikan meningkatkan aktivitas pembom strategis di dekat perbatasan Rusia.

Baca Juga: Pentagon AS Sampai Geleng-geleng, Saksikan Rudal-rudal Hipersonik China Punya Kemampuan Luar Biasa yang Bahkan Tak Bisa Dicapai Amerika atau Rusia Sekalipun

"Dalam sebulan terakhir, pesawat Amerika telah terbang 30 kali di dekat perbatasan Rusia, 2,5 kali lebih banyak dari pada waktu yang sama tahun lalu," ungkap Shoigu.

Selama latihan Global Thunder bulan ini, "10 pembom strategis AS secara bersamaan mendekati perbatasan Rusia di kedua arah timur dan barat, berlatih kemungkinan menggunakan senjata nuklir," kata Shoigu.

Jarak terdekat pesawat pengebom AS ke perbatasan Rusia adalah 20 km, menurut Shoigu.

Shoigu mengatakan bahwa unit pertahanan udara Rusia mendeteksi pembom strategis AS dan mengambil tindakan yang tidak ditentukan untuk menghindari insiden.

Global Thunder adalah latihan tahunan Komando Strategis AS, yang bertujuan untuk menguji kesiapan pasukan serangan nuklir.

Ketegangan antara Rusia dan AS menunjukkan tanda-tanda eskalasi, ketika AS dan Barat menuduh Rusia memusatkan pasukan di dekat perbatasan untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Polah Mencurigakan Rusia Diungkap Inggris, Usai Insiden Jatuhnya Pesawat Rahasia dan Canggih F-35, Rusia Terungkap Lakukan Tindakan Ini Dengan Peralatan Tempurnya

Rusia telah membantah tuduhan ini, mengklaim bahwa AS memberikan informasi yang salah kepada sekutu Eropanya.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan keprihatinan tentang pembom AS "membawa senjata yang sangat berbahaya" di dekat perbatasan Rusia.

Putin memperingatkan Barat untuk mengabaikan "garis merah" Rusia.

Selama konferensi video, Shoigu mengatakan bahwa pembom AS yang dekat dengan perbatasan Rusia juga merupakan ancaman bagi China.

"Dalam konteks ini, kerja sama Rusia-China menjadi faktor penstabil dalam urusan global," kata Shoigu.

Rusia dan China juga sepakat untuk mempromosikan kerja sama militer, memperkuat latihan strategis dan berpartisipasi dalam patroli bersama, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Artikel Terkait