Find Us On Social Media :

Tak Melulu Dipuja-puja, Ternyata Ada Alasan Biadab dan Kejam Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi pada Kucing, Penelitian Ini Buktinya

By Tatik Ariyani, Jumat, 26 November 2021 | 12:45 WIB

Alasan orang Mesir Kuno terobsesi pada kucing

Sphinx Agung Giza, yang memiliki wajah seorang pria dan tubuh singa, mungkin adalah contoh paling terkenal dari monumen tersebut, meskipun sebenarnya, sejarawan tidak benar-benar yakin mengapa orang Mesir bersusah payah mengukir sphinx.

Demikian juga, dewi yang kuat, Sakhmet, digambarkan memiliki kepala singa dengan tubuh seorang wanita.

Dia dikenal sebagai dewa pelindung, terutama pada waktu-waktu transisi, termasuk fajar dan senja.

Dewi lain, Bastet, sering direpresentasikan sebagai singa atau kucing, dan orang Mesir kuno percaya bahwa kucing suci baginya.

Kucing kemungkinan besar juga disukai karena kemampuannya berburu tikus dan ular.

Mereka begitu dipuja sehingga orang Mesir kuno menamai atau menjuluki anak-anak mereka dengan nama kucing, termasuk nama "Mitt"' (yang berarti kucing) untuk anak perempuan, menurut University College London.

Tidak jelas kapan kucing peliharaan muncul di Mesir, tetapi para arkeolog telah menemukan penguburan kucing dan anak kucing sejak 3800 SM, menurut Live Science.

Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa obsesi ini tidak selalu baik.

Baca Juga: Cinta Segitiga di Lingkaran Kerajaan Majapahit, Perbedaan Kasta Membuat Putri Raja Ini Terpaksa Tak Bahagia Menjalani Perjodohan