Find Us On Social Media :

Kisah Firaun Apries, Bermaksud Bantu Negara Lain Tapi Malah ‘Terusir’ dari Negaranya Sendiri di Mesir Kuno, Benarkah Dia Dikhianati Lalu Dibunuh oleh Rakyatnya Sendiri?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 25 November 2021 | 08:25 WIB

Firaun Apries, benarkah dia dikhianati lalu dibunuh oleh rakyatnya sendiri?

Firaun Apries mengirim pasukan untuk ‘membantu Libya melawan penjajahan Yunani Dorian’.

Tapi, hasilnya malahan bencana bagi orang Mesir.

Kampanye militer Raja Mesir melawan Yunani menyebabkan sejumlah besar kerugian di tentara reguler Mesir dan itulah menjadi alasan utama perang saudara, antara tentara reguler dan tentara bayaran Yunani.

Penggantinya adalha Amasis, seorang perwira militer yang mengkhianati Apries untuk mendapatkan mahkota Mesir.

Amasis II dengan cepat menyatakan dirinya sebagai Firaun pada tahun 570 SM, dan Apries melarikan diri dari Mesir serta mencari perlindungan di negara asing.

Pada 567 SM, Apries, dengan bantuan pasukan Babilonia, berusaha merebut kembali takthta Mesir tetapi gagal.

Sejarawan menyatakan, kemungkinan dia terbunuh selama konfrontasi militer dengan pasukan Amasis.

Herodotus, sejarawan Yunani, menyebutkan versi lain dari peristiwa tersebut.

Dalam karya besarnya Histories, Herodotus menulis bahwa Apries selamat dari pertempuran dan ditangkap.

Baca Juga: Berusia 4.500 Tahun, Arkeolog Temukan Kuil Tempat Pemujaan Dewa Matahari pada Zaman Mesir Kuno, Terkubur di Bawah Kuil Raja Keenam Dinasti Kelima, Nyuserra