Firaun Apries mengirim pasukan untuk ‘membantu Libya melawan penjajahan Yunani Dorian’.
Tapi, hasilnya malahan bencana bagi orang Mesir.
Kampanye militer Raja Mesir melawan Yunani menyebabkan sejumlah besar kerugian di tentara reguler Mesir dan itulah menjadi alasan utama perang saudara, antara tentara reguler dan tentara bayaran Yunani.
Penggantinya adalha Amasis, seorang perwira militer yang mengkhianati Apries untuk mendapatkan mahkota Mesir.
Amasis II dengan cepat menyatakan dirinya sebagai Firaun pada tahun 570 SM, dan Apries melarikan diri dari Mesir serta mencari perlindungan di negara asing.
Pada 567 SM, Apries, dengan bantuan pasukan Babilonia, berusaha merebut kembali takthta Mesir tetapi gagal.
Sejarawan menyatakan, kemungkinan dia terbunuh selama konfrontasi militer dengan pasukan Amasis.
Herodotus, sejarawan Yunani, menyebutkan versi lain dari peristiwa tersebut.
Dalam karya besarnya Histories, Herodotus menulis bahwa Apries selamat dari pertempuran dan ditangkap.