Perbaikan dan penggalian tersebut dilakukan untuk menghindari bencana alam seperti banjir atau kekeringan pada musim kemarau.
Raja Purnawarman mangkat pada 24 November 434 M pada usia 62 tahun, kemudian dimakamkan di tepi Citarum.
Dari prasasti peninggalannya yang berisi perjuangan dan pencapaiannya, diketahui bahwa Purnawarman mengidentifikasikan dirinya dengan Dewa Wisnu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari