Find Us On Social Media :

Ingin Lepas dari NKRI, Apa Latar Belakang Pemberontakan RMS?

By Mentari DP, Kamis, 18 November 2021 | 13:30 WIB

Latar belakang pemberontakan RMS.

Intisari-Online.com - Apa latar belakang pemberontakan RMS di Indonesia?

Pemberontakan RMS atau Republik Maluku Selatan merupakan salah satu pemberontakan yang terjadi pasca kemerdekaan Indonesia.

Pemberontakan ini terjadi pada 25 April 1950.

Baca Juga: Latar Belakang Pemberontakan DI/TII dan Penangkapan Kartosoewirjo

Dan didalangi oleh mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (NIT) Soumukil.

Memang apa latar belakang pemberontakan RMS di Indonesia?

Dilansir dari kompas.com pada Kamis (18/11/2021), Maluku adalah provinsi yang meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku. 

Pada saat itu, Maluku dijuluki sebagai Kepulauan Rempah.

Ini karena kekayaan rempah-rempahnya yang sangat melimpah. 

Baca Juga: Sampai Bentuk Negara Islam, Begini Latar Belakang Pemberontakan DI/TII

Akibatnya, rakyat Maluku tidak hanya berdagang di Nusantara saja, tapi juga mancanegara.

Seperti berdagang ke Tionghoa, Arab, dan Eropa. 

Karena kaya akan rempah-rempahnya, bangsa Eropa pun tertarik untuk menguasai daerah Maluku. 

Maluku sendiri telah dinyatakan sebagai salah satu provinsi di Indonesia hanya dua hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. 

Ini dilakukan agar mencegah Belanda menguasai Maluku dan mengambil kekayaan sumber daya alamnya.

Sayangnya tidak semua orang mau bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada saat itu.

Tiga tokoh pejuang RMS, yaitu Soumokil, Manusama, dan JH Manuhutu menolak keputusan itu.

Setelah menolak, Manusama mengadakan rapat bersama para penguasa desa di Pulau Ambon. 

Dalam rapat tersebut, Manusama mengobarkan semangat antipemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat).

Mereka bahkan mengatakan bahwa orang Maluku tidak mau dijajah oleh orang Jawa.

Baca Juga: Seperti Apa Latar Belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat?

Setelah mengikrarkan proklamasi RMS, ketiganya secara resmi memisahkan diri dari NIT dan RIS.

Tentu saja pemerintah Indonesia tidak membiarkannya.

Mereka berupaya membujuk agar ketiganya setuju menggabungan Maluku dengan NKRI.

Tapi upaya selama tiga bulan itu gagal.

Alhasil, Kementerian Pertahanan RIS pun menyatakan bahwa RMS harus dimusnahkan.

Agar tidak mengganggu persatuan bangsa Indonesia.

Maka ditugaskanlah Kolonel Kawilarang untuk memimpin Operasi Militer melawan pemberontakan RMS.

Baca Juga: Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis dan Penangkapannya