Find Us On Social Media :

Latar Belakang Terjadinya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945

By May N, Kamis, 18 November 2021 | 08:11 WIB

Ilustrasi Pertempuran Surabaya

Pihak Inggris pun dibonceng perwakilan Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Sekelompok orang Belanda kemudian mengibarkan bendera Merah Putih Biru tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia di Surabaya, tepatnya di tiang paling atas Hotel Yamato, pada malam hari.

Kemudian pagi hari setelah pengibaran, masyarakat Surabaya yang melihatnya marah dan murka, karena Belanda dianggap tidak menghargai usaha dari rakyat Indonesia yang sudah memproklamasikan kemerdekaannya.

Pengibaran ini membuat pemuda bersitegang dengan Belanda, diwakili Residen Soedirman yang didampingi Sidik dan Hariyono yang kemudian bertemu perwakilan Inggris, Wvech Ploegman serta orang-orang Belanda di sana, untuk berunding dan menurunkan bendera yang memicu amarah masyarakat Surabaya.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah, Pertempuran 10 November yang Buat Indonesia dari Bangsa 'Lembut' Jadi Ganas dan Liar

Namun Ploegman menolak usulan tersebut, dan juga menolak mengakui kedaulatan Indonesia, ia mengeluarkan pistol yang memicu perkelahian di lobi hotel Yamato segera setelah pertemuan.

Saat itu ia tewas dicekik Sidik, dan Sidik tewas ditembak tentara Belanda. Di luar hotel, massa semakin banyak berdatangan, mereka mendukung Resimen Soedirman membuat inisiatif agar bendera diturunkan, kemudian Residen Soedirman keluar dan mengatakan perundingan tidak menemukan titik temu.

Para pemuda yang berada di luar gedung memanjat naik ke atas hotel dan menurunkan bendera Belanda, dan kemudian menyobek bagian biru dari bendera tersebut, dan hanya menyisakan dua warna: merah dan putih.

Bendera yang sudah dirobek tersebut kemudian dipasang kembali ke puncak tiang, dan segera setelah bendera kembali terpasang, masyarakat memekikkan seruan merdeka, hal ini memicu berbagai pertempuran antara pihak Indonesia dan tentara Inggris.

Baca Juga: Saat Inggris Nyaris Gempur Pangkalan Militer Indonesia, Dua Kapal Induk Siaga, Pesawat-pesawat Pembom Siap Meluncur